REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah lemari es diamankan di halaman depan Posko UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup di Pintu Air Manggarai, Menteng, Jakarta Pusat. Lemari es dua pintu berwarna abu-abu masih terlihat bagus. Hanya, sejumlah lumpur tipis terlihat menempel di sekujur permukaan kulkas tersebut.
"Kemarin ketemu kulkas sama TV yang hanyut di sungai," kata salah satu petugas UPK Badan Air Kecamatan Menteng, Cecep (27), saat ditemui Republika.co.id di lokasi, Selasa (6/2).
Cecep telah bertugas sejak dini hari tadi sekitar pukul 01.00 WIB. Sejak saat itu, ia dan sejumlah tim dari UPK Badan Air terus mengeruk sampah yang menyangkut di Pintu Air Manggarai. Semenjak Pintu Air Katulampa di Bogor diumumkan berstatus siaga 1 pada Senin (5/2), mulai siang hari terlihat tumpukan sampah di sejumlah pintu air di Jakarta. Sampah-sampah tersebut ikut hanyut di aliran Sungai Ciliwung.
Kebanyakan yang terlihat menyangkut di Pintu Air Manggarai adalah sampah rumah tangga, seperti botol plastik, styrofoam, dan galon air. Tidak sedikit juga terlihat kasur yang ikut menyangkut di Pintu Air Manggarai. Bahkan, yang paling unik adalah ada TV dan juga kulkas. Cecep pun tidak yakin benda-benda itu berasal dari korban banjir atau memang sengaja dibuang.
Baca juga: Cerita Warga Gedong Bersihkan Lumpur Sisa Banjir
Cecep mengatakan, saat ini ia serta personel UPK Badan Air lainnya terus membersihkan sampah-sampah yang menyangkut. Ia mengatakan, tidak ada batas waktu bekerja. Tujuan Cecep beserta petugas lainnya adalah supaya sampah terus berkurang dan tidak menghambat aliran air di Jakarta. "Enggak ada shift, yang penting sampai bersih," ungkap Cecep.
Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Ali Maulana Hakim ikut meninjau pengangkutan sampah di Pintu Air Manggarai. Ia datang sekitar pukul 11.00 WIB. Ia mengatakan, pekerjaan mengangkut sampah terus dilakukan tanpa henti sejak kemarin.
"Pekerjaan dari pagi sampai maghrib itu nonstop yang ganti hanya operatornya saja. Tapi alat beratnya terus bergerak. Terus pengangkutan juga nonstop," kata dia.
Sejak kemarin, 20 truk dikerahkan untuk mengangkut sampah di Pintu Air Manggarai. Hari ini, sejumlah truk juga akan dikerahkan. Untuk jumlahnya, Ali belum bisa menentukan. Meskipun demikian, ia mengatakan akan terus menyiapkan truk apabila memang dibutuhkan.
Ia menegaskan pihaknya harus memastikan truk yang bertugas mengangkut sampah rumah tangga warga harus tetap berjalan. Meskipun truk milik Dinas Kebersihan aktif digunakan untuk mengangkut sampah dari berbagai pintu air di Jakarta.
"Untuk hari ini, berapa pun truknya kami siapkan. Kami punya truk seribu lebih, tapi tidak mengganggu pengangkutan rutin untuk sampah-sampah rumah tangga. Sampah rumah tangga kami angkut seperti biasa," tambah dia.