Selasa 06 Feb 2018 08:46 WIB

48 Persen Pemilih Pilkada Malang adalah Generasi Now

Generasi 'old' masih tetap mendominasi.

Pilkada (ilustrasi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Pilkada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebanyak 48 persen dari sekitar 660 ribu pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah Kota Malang yang digelar serentak pada 27 Juni mendatang adalah generasi now (milenial). Sementara 50 persen di antaranya masih pemilih dari generasi pendahulu.

"Kalau parameternya adalah generasi, calon pemilih dalam Pilkada Kota Malang Juni nanti 48 persen adalah generasi milenial, generasi old masih tetap mendominasi, yakni lebih dari 50 persen dan selebihnya adalah pemilih disabilitas," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang Zaenuddin di Malang, Jawa Timur, Selasa (6/2).

Berdasarkan kelompok umur, katanya, 7,5 persen pemilih berusia 17 tahun pada Juni 2018, 27 persen calon pemilih belum menikah, 62 persen lain sudah pernah kawin, sedangkan 9,51 persen atau sekitar 95 ribu jiwa berstatus janda atau duda.

"Data ini masih bersifat sementara karena coklit (pencocokan dan penelitian) masih berlangsung. Namun, dari data itu, kami targetkan partisipasi pemilih yang menyalurkan hak politiknya minimal 70 persen dari daftar pemilih tetap (DPT)," ujarnya.

Ia berharap, generasi muda lebih banyak berperan dalam menyukseskan Pilkada Kota Malang. Termasuk terlibat dalam sistem pemilihan, seperti menjadi relawan, atau memantau proses pelaksanaan pilkada.

Ia mengatakan pilkada bukan hanya sekadar ritual, tetapi bagaimana generasi muda berani masuk dalam sistem agar ada perubahan. Ia menjelaskan kalau generasi muda hanya berteriak di luar sistem, hal itu tidak akan mengubah keadaan.

"Kalau generasi milenial ini hanya berteriak di luar dan tidak masuk dalam sistem, saya yakin anak-anak muda ini tidak akan mengubah apapun, termasuk keadaan," katanya.

Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Malang Alim Mustofa mengemukakan pihaknya tidak sekadar menjadi pengawas, tetapi juga mengupayakan peningkatan partisipasi pemilih dalam pilkada mendatang.

"Kami juga berupaya bagaimana meningkatkan partisipasi pemilu agar tidak terjadi pelanggaran. Kami ingin membangun kontestasi politik yang mengedukasi, seperti ke tempat pemungutan suara (TPS) dengan nyaman dan senang. Dengan demikian, dunia politik itu tidak menyeramkan bagi masyarakat," tuturnya.

Pilkada Kota Malang akan dilaksanakan serentak dengan Pilkada Jatim dan sejumlah daerah lainnya di Tanah Air pada 27 Juni 2018, dengan tiga pasangan bakal calon yang telah mendaftar ke KPU setempat.

Ketiga pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang itu adalah pasangan petahana Moch Anton-Syamsul Mahmud, Ya'qud Ananda Qudban-Wanedi, dan Sutiaji-Sofyan Edy Jarwoko. Bakal calon tersebut baru ditetapkan sebagai calon pada awal pekan depan (12/2).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement