REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses evakuasi satu korban longsor underpass parmeter Bandara Soekarno-Hatta masih terus dilakukan. Tidak hanya dilakukan dengan menggunakan berbagai peralatan dan mengerahkan 70 personel tim Basarnas, evakuasi juga dilakukan dengan memberikan semangat kepada korban. Saat ini korban yang duduk di kursi penumpang depan diketahui masih dalam keadaan sadar.
"Rescuer terus memberikan semangat, supaya mentalnya naik. Karena bila tidak, kita tahu posisi dia (korban) lemah tapi dia bisa komunikasi. Oksigen terus kita berikan, kita berikan minum juga sehingga tetap sadar," ujar Kabasarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi di lokasi evakuasi, Selasa (6/2) pagi.
Hal ini penting untuk dilakukan agar proses evakuasi dapat berjalan lebih baik. Komunikasi antara tim penyelamat dapat terus dilakukan, sehingga akan memudahkan langkah-langkah yang akan diambil tim Basarnas.
"Kita yakinkan ini (evakuasi) bisa. Kita buktikan temannya telah lebih dulu bisa dievakuasi," kata Syaugi.
Sebelumnya, salah seorang korban longsor telah berhasil dievakuasi pada pukul 01.50 WIB. Korban adalah Dianti Diah Ayu yang duduk di bangku pengemudi. Diah berhasil diselamatkan setelah terjebak di bawah longsoran seberat kurang lebih 50 ton selama 10 jam.
Sekitar pukul 03.20 Dianti dibawa ke RSUD Tangerang dengan ambulans milik pusat kesehatan bandara Soekarno Hatta. RSUD Tangerang merupakan rumah sakit yang paling dekat dengan lokasi kejadian.
Sementara korban yang masih terjebak di bawah longsoran adalah atas nama Mutmainah.
Para petugas SAR menggunakan peralatan manual untuk mengeruk timbunan tanah di atas mobil. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya longsoran yang lebih parah.
Bila timbunan tanah dikeruk menggunakan alat berat dikhawatirkan tanah sekitarnya akan bergerak dan justru menimbulkan longsoran baru yang membahayakan nyawa korban.