Senin 05 Feb 2018 18:46 WIB

Sampah Masih Menumpuk di Anak Sungai Citarum

Fasilitas Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dan armada pengangkut sampah minim .

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
Prajurit TNI membersihkan sampah saat revitalisasi sungai Citarum Lama di Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (5/2).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Prajurit TNI membersihkan sampah saat revitalisasi sungai Citarum Lama di Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (5/2).

REPUBLIKA.CO.ID, DAYEUHKOLOT- Tumpukan sampah rumah tangga masih menumpuk di aliran anak sungai Citarum, Cikapundung. Lokasi tepatnya berada di Desa Bojongsoang RT 01 RW 01 Kampung Cipurut, Desa Bojongsoang hingga ke titik nol sungai Cikapundung yang berada di Babakan Leuwi Bandung, RW 02, Desa Citereup Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id saat melintasi aliran anak sungai Citarum, tumpukan sampah banyak ditemukan di beberapa tempat yang bermuara ke Sungai Citarum. Alhasil sungai Citarum lama yang tidak berfungsi di sekitar Desa Citereup penuh dengan sampah dan sedimentasi yang tinggi.

Dansektor 6 Citarum Harum, Kolonel Infanteri Yudi Zanibar mengungkapkan selama beberapa hari terjun dilapangan pihaknya menemukan jika masih terdapat sampah, fasilitas Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang minim serta armada angkutan yang membawa sampah dari TPS ke TPA sangat jarang.

"Temuannya rata rata fasilitas sampah tidak ada seperti tidak ada TPS. Terus armada yang membawa sampah dari TPS ke TPA juga tidak ada. Kalaupun ada TPS tapi (warga) males buangnya," ujarnya kepada wartawan disela-sela meninjau sungai tersebut, Senin (5/2).

Ia menuturkan, keberadaan prajurit sektor 6 yang berjumlah 200 orang berusaha mendorong agar masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan dengan tidak membuang sampah ke sungai. Prajurit yang disiagakan tinggal bersama masyarakat setempat.

Menurutnya, pihaknya mengupayakan agar anak Sungai Citarum bisa bebas dari sampah termasuk di darat. Salah satu cara mengatasi sampah di pemukiman dengan keterbatasan yang ada maka pihaknya menghilangkan sampah dengan cara dibakar.

"Kami juga salah dibakar, mau digimanain lagi sebab tidak ada jalan lain. Dari pada sampah ditumpuk akhirnya dibakar. Tapi ini sudah ada kesepakatan dengan warga untuk dibakar," ujar dia.

Dirinya menambahkan, di wilayahnya yang membawahi enam subsektor yaitu Desa Tegaluar, Bojongsari, Buah Batu, Bojong Soang, Citereup dan Baleendah. Katanya pihaknya masih melakukan upaya kepada warga untuk tidak membuang sampah ke aliran sungai.

"Sampai saat ini kita masih melakukan sosialisasi dan pendekatan dengan warga, masih ada warga yang membuang sampah dan ada juga yang sudah sadar," ucapnya.

Ia menambahkan, di sektornya pihaknya juga menemukan 5 titik limbah pabrik yang dibuang ke Sungai Citarum. "Tapi walahualam apakah limbah itu mengandung (B3) saya tidak kompeten," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement