REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Gorontalo Winarni Monoarfa mulai membahas program kerja yang disinergikan dengan pemerintah daerah. Ia mencontohkan dalam aksi donor darah di lapangan, diupayakan terintegrasi dengan kegiatan Pemerintah Provinsi (Pemprov) seperti bakti sosial dan kegiatan lain di kabupaten dan kota.
"Untuk tahun 2018, PMI memperoleh dana satu miliar sebagai dalam bentuk hibah dari Pemprov. Ada juga 92 juta dari dana silpa 2017 yang akan digunakan untuk mendukung bidang transfusi darah," kata Sekda Provinsi Gorontalo itu, Senin (5/2).
Sementara itu, Kepala Markas PMI Gorontalo Yahya Ibrahim menjelaskan bahwa pelantikan pengurus PMI akan dilaksanakan tanggal 15 Februari nanti. Menurut dia, pelantikan tersebut menunggu kepastian waktu dari Ketua PMI Pusat Jusuf Kalla.
"Jika disetujui gubernur, pelantikan akan dilaksanakan di istana wakil Presiden. Alternatif lainnya akan dilaksanakan di Provinsi Gorontalo," katanya.
Sebelumnya, Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (UTD-PMI) Gorontalo mengimbau kepada masyarakat agar dapat membantu pihaknya dalam hal ketersediaan stok darah di provinsi itu. Dalam satu bulan PMI Gorontalo harus melayani seluruh rumah sakit di Provinsi Gorontalo, dengan membutuhkan 1.000-1.200 kantong darah untuk disalurkan ke warga atau pasien yang membutuhkan.
Petugas seleksi donor, Ahmad Samman mengatakan dalam pemenuhan stok darah di Provinsi Gorontalo, pihak UTD-PMI melakukan`mobile` unit. "Kami punya program mobile unit, jadi stok darah itu kita peroleh lewat kegiatan mobile unit tersebut untuk memenuhi undangan dari instansi, organisasi kemahasiswaan atau organisasi kemasyarakatan untuk mengadakan aksi donor darah sukarela," katanya.
Ia menyayangkan, meskipun sudah ada mobile unit tapi stok darah belum bisa terpenuhi sepenuhnya 100 persen.