REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Kalimantan Selatan (Kalsel) membekali ilmu seni Beladiri Pemasyarakatan kepada para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Sebanyak 522 CPNS mengikuti materi Beladiri Pemasyarakatan di Aula Pasca-Sarjana Universita Lambung Mangkurat (ULM).
Kepala Bagian Umum Kanwil Kemenkumham Kalsel Rakhmat Renaldy di Banjarmasin, Senin (5/2), mengatakan para CPNS yang baru lulus seleksi itu bukan hanya diberikan materi dalam kelas, tetapi juga dibekali pengetahuan beladiri. Sehingga ketika mereka mulai melaksanakan tugas di Unit Pelaksana Teknis (UPT) masing-masing, sudah siap baik pengetahuan maupun fisik dan mental.
"Selain memiliki skill yang bagus, mereka juga memiliki kepercayaan diri dalam melakukan tugas pengamanan nantinya," ujar Renaldy.
Materi Beladiri Pemasyarakatan diberikan oleh Tim Tactical Self Defense (MMA) Banjarmasin, dengan delapan orang instruktur. Di sela-sela memberikan pelatihan beladiri kepada para CPNS, salah satu instruktur yang juga merupakan pegawai di Kanwil Kemenkumham Kalsel M Harry Nugraha menyampaikan, pembekalan beladiri untuk orientasi CPNS diberikan dengan persepsi pengamanan.
"Jadi aman terhadap keselamatan petugas sendiri, secara umumnya dapat mengamankan dan melumpuhkan ancaman lawan dengan serangan yang minim," jelasnya.
Untuk itu, katanya, teknik yang diajarkan telah disusun dengan praktis, adaptif dan efektif. Sehingga bagi CPNS yang belum pernah membekali diri dengan beladiri apapun dapat mengaplikasikannya.
Beladiri Tactical Selfdefense merupakan kombinasi dari seni beladiri Muaythai, Brazilian Jiu Jitsu dan Wrestling. Filosofi yang dipegang oleh praktisi bela diri ini adalah bagaimana lawan yang lebih kecil, lebih lemah, dan lebih lambat dapat menghadapi lawan yang besar dan kuat.