Ahad 04 Feb 2018 12:20 WIB

DPRD Papua akan Evaluasi Penggunaan Dana Otsus Papua

Adanya kasus gizi buruk di Asmat, penggunaan alokasi dana otsus akan dievaluasi

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Warga mengangkut bantuan dari Bandara Ewer, Kabupaten Asmat guna disalurkan ke warga terdampak kekurangan gizi dan wabah campak, Kamis (25/1).
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Warga mengangkut bantuan dari Bandara Ewer, Kabupaten Asmat guna disalurkan ke warga terdampak kekurangan gizi dan wabah campak, Kamis (25/1).

REPUBLIKA.CO.ID,  MERAUKE -- Anggota DPRD Papua Fraksi PKS, Kusmanto menyebut penggunaan dana Otonomi Khusus (Otsus) sudah dialokasikan sebesar 80 persen ke pemerintah kabupaten/kota di Papua. Namun, dengan adanya kasus gizi buruk di Kabupaten Asmat, penggunaan alokasi dana otsus akan dievaluasi.

"Alokasi dana otsus dari provinsi ini sudah mengalokasikan 80 persen itu ke kabupaten/kota. Maka ini kita evaluasi ke depan seperti apa pelaksanannya di lapangan," ujarnya saat menghadiri pemberangkatan kapal kemanusiaan 100 ton beras di Pelabuhan Pintu Air, Merauke, Sabtu (4/1).

Ia mengatakan, penggunaan dana otsus di Papua selama ini penyerapannya cukup baik. Namun, ia mempertanyakan mengapa bencana gizi buruk di Asmat masih terjadi hingga menyebabkan puluhan anak meninggal dunia.

"Selama ini penyerapannya (Otsus) baik-baik. Tapi kan kita tidak tahu sampai terjadi gizi buruk ini kan jadi evaluasi bagi kita," ucap Kusmanto.

(Baca: Menkeu Kaji Pemberian Dana Otsus Papua)

Kusmanto mengaku belum tahu berapa jumlah dana otsus yang dimiliki Pemprov Papia. Ia hanya mengetahui bahwa sudah 80 persen yang digunakan untuk seluruh kabupaten/kota di Papua.

"Saya kurang tahu, yang jelas 80 persen kita sudah alokasikan (seluruh kabupaten/kota), tapi nilainya saya tidak tahu," katanya.

Ia menambahkan, sejak awal munculnya bencana gizi buruk di Asmat tersebut, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Papua. Kemudian, Pemprov Papua juga sudah mengirimkan tim kesehatan ke Asmat untuk menangani gizi buruk dan campak.

"Setelah kita koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Papua pun sudah menurunkan tim kesehatan ke sana untuk mendata seberapa besar korban ini sehingga kita dapat pastikan," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement