REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri memaparkan strategi pemenangan untuk Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur (Pilkada Jatim). Strategi dipaparkannya di hadapan 2.500 kadernya dalam Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) DPD PDIP Jatim di Surabaya, Sabtu (3/2).
"Bu Mega yang menyampaikan langsung bagaimana strategi yang harus dilakukan agar Pilkada di Jatim sesuai harapan," ujar Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah di sela Rakerdasus.
Paparan yang disampaikan Megawati bersifat tertutup, termasuk bagi wartawan dengan alasan konsolidasi internal. Pada kesempatan tersebut, Basarah yang ditunjuk sebagai "Panglima Perang" internal PDIP di Pilkada Jatim 2018 juga berharap seluruh kader, mulai pengurus provinsi hingga anak cabang solid untuk menang.
"Tak hanya di pilkada tingkat provinsi, tapi 18 pilkada tingkat kabupaten/kota di Jatim yang digelar serentak juga harus menjadi perhartian serius," ucapnya.
Basarah juga berharap para pengikut Soekarno (Soekarnois) dan Marhaenis yang ada di partai politik lain untuk memenangkan pasangan yang diusung PDIP bersama partai koalisi, PKB, PKS dan Gerindra, yaitu Gus Ipul-Mbak Puti. Menurut dia, adanya kata "Soekarno" di belakang nama Puti Guntur menjadikan sebuah pertaruhan nama besar PDIP dan tiga pilar partai.
Sehingga, pengikut Soekarno, meskipun bukan dari internal partai, secara moral memiliki tanggung jawab untuk memenangkan pasangan itu. Tak itu saja, ia juga memastikan keluarga besar NU tetap solid dan istikamah mendukung Gus Ipul, setelah Azwar Anas diganti Puti Guntur Soekarno sebagai pendampingnya di Pilkada yang digelar 27 Juni 2018 tersebut.
"Kalau ada informasi menyebut kiai 'balik kanan' itu tidak benar. Pasangan ini mewakili Nasionalis-Religius dan Religius-Nasionalis. Bung Karno sendiri yang nasionalis juga seorang santri dididik langsung HOS Cokroaminoto dan KH Ahmad Dahlan," kata Ketua Umum PP PA GMNI tersebut.