Jumat 02 Feb 2018 18:09 WIB

Angin Ribut Hantam 45 Rumah di Pesawaran

Sebanyak 45 rumah warga rusak dan tidak ada korban jiwa.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi angin ribut.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi angin ribut.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Tak hanya di Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, ternyata angin ribut juga menghantam rumah warga di beberapa desa di Kabupaten Pesawaran, Lampung, Kamis (1/2) malam. Berdasarkan data, terdapat 45 rumah warga rusak dan tidak ada korban jiwa.

Kepala Desa Margomulyo Judi mengatakan, terdapat 45 rumah warga yang dihantam angin puting beliung. Dari jumlah itu, sebanyak 12 rumah di Dusun Tridadi I, dan 33 unit rumah di dusun Tridadi II. Dari 45 rumah tersebut, terdapat 14 rumah mengalami rusak berat dan sisanya 31 rusak sedang. ''Kejadiannya sekitar kemarin sore menjelang malam. Hujan juga angin kencang,'' katanya, Jumat (2/2).

Ia mengatakan kejadian tersebut tidak ditemukan warga yang meninggal dan luka-luka. Namun, atap rumah, dinding dan perabotan rumah warga banyak yang rusak. Beberapa rumah tidak dapat ditempati lagi karena rusak parah. Sebagian warga masih mengungsi ke tempat yang aman, menghindari kemungkinan terjadinya angin kencang disertai hujan.

Menurut dia, beberapa hari terakhir wilayah desa terjadi hujan disertai angin kencang. Namun angin kencang terjadi lebih kuat dibandingkan hari sebelumnya pada Kamis petang kemarin. Sebagian warga masih mengevakuasi perabotan rumah tangganya yang rumahnya rusak parah ke tempat tetatangganya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lampung mengimbau masyarakat Lampung tetap waspada karena angin kencang disertai hujan masih akan terjadi pada tiga hari ke depan. Waspadai tiga hari ke depan angin kencang, kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Lampung Rudi Harianto, Jumat (2/2).

Ia menjelaskan berdasarkan data yang dimiliki kawasan yang menjadi terpaan angin puting beliung berada di Lampung Timur, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, dan Pesawaran. Di wilayah tersebut sering terjadi angin ribut karena pusaran angin terjadi di perairan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement