Sabtu 03 Feb 2018 01:02 WIB

Target 48,7 Juta Wisatawan, Ini Strategi Pariwisata Jabar

Nilai tambah pariwisata dibidik bisa dirasakan langsung masyarakat.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nur Aini
Warga memancing di area Tugu Perjuangan Rakyat Bekasi di GOR Bekasi, Jawa Barat. Tugu Perjuangan Rakyat menjadi salah satu cagar budaya yang akan dipromosikan sebagai destinasi pariwisata di Kota Bekasi.
Foto: Antara/Risky Andrianto
Warga memancing di area Tugu Perjuangan Rakyat Bekasi di GOR Bekasi, Jawa Barat. Tugu Perjuangan Rakyat menjadi salah satu cagar budaya yang akan dipromosikan sebagai destinasi pariwisata di Kota Bekasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Disparbud menargetkan jumlah kunjungan wisatawan pada 2018 mencapai 49.750.000 kunjungan wisatawan. Jumlah itu ditargetkan terdiri atas 48 juta kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) dan 1.750.000 kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).

Menurut Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, untuk mencapai target tersebut, iamenekankan beberapa hal terkait rencana strategis yang perlu dilakukan untuk mendongkrak pariwisata di Jabar. Hal itu yakni, menekankan inovasi dan visi besar dalam pengembangan pariwisata di Jabar. Karena, nilai tambah pengembangan pariwisata harus bisa dipastikan kembali atau bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Urusan pengembangan pariwisata ini, harus menjadi prioritas.

"Jangan ragu untuk berinovasi untuk kepariwisataan, dan pariwisata itu added value-nya penuh untuk kita. Kita bahan dasarnya ada, karena bumi yang kita miliki indah segala macamnya," ujar Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher.

Aher mencontohkan, Kabupaten Pangandaran telah berhasil melakukan terobosan, sehingga dunia wisata di sana bisa memberikan penambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) signifikan untuk pemasukan daerah. Karena, sejak awal Pangandaran sudah memiliki kesadaran kalau unggulannya adalah kepariwisataan. "Ketika Pangandaran menjadi Kabupaten Pangandaran, PAD-nya itu Rp 22 Miliar. Tahun 2017 PAD Pangandaran Rp 144 Miliar. Lompatannya akibat pariwisata luar biasa," kata Aher.

 

Menurut Aher, terobosan dan visi yang dilakukan Pangandaran terlihat pada landscape kotanya. Pangandaran berani menghilangkan sekolah dan puskesmas kecil untuk membuat ruang terbuka hijau atau taman dilengkapi jalan besar. Kemudian Pemkab Pangandaran mengganti sekolah dan Puskesmas tersebut oleh bangunan sekolah dan Puskesmas yang lebih besar di lokasi lain.

Selain itu, kata dia, penyelenggaraan sebuah event budaya harus terkoordinasi dengan baik, sehingga bisa berlangsung dengan gebyar. Oleh karena itu, koordinasi sangat penting untuk melipatgandakan dampak positif atau manfaat sebuah event pariwisata dan budaya. "Sehingga dampaknya tidak saja pada kesuksesan penyelenggaraan, tapi juga berdampak pada transaksi perekonomian yang memadai yang bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat, kata Aher.

Hal lain yang ditekankan Aher, infrastruktur atau fasilitas budaya. Ia mencontohkan gedung-gedung pertunjukkan atau gedung kesenian representatif harus dimiliki sebuah daerah. Event-event seni dan budaya juga harus masuk dalam kalender event dan terinformasikan dengan baik melalui sebuah media.Tempat-tempat pertunjukkan, harus ada mewadahi karya-karya seni untuk ditampilkan dan dinikmati secara baik, sekaligus dikembangkan, dan dihargai. "Dan kemudian membangun kebahagiaan lewat seni. Jadi, gedung kesenian harus ada di kabupaten/kota masing-masing hiji (satu), kata Aher.

Pada saat yang sama, kata dia, ia ingin ada destinasi wisata unggulan. Unggulannya nanti akan dibuat unggulan tingkat provinsi. "Nanti masing-masing kabupaten/kota punya lima unggulan misalnya, dan satu unggulannya kelas provinsi. Nah, nanti dari tingkat provinsi tinggal menentukan mana unggulan untuk ke tingkat nasional, kata Aher.

Sementara menurut Kepala Disparbud Jabar Ida Hernida, target ini harus dipenuhi dengan semangat yang sama oleh semua kota/kabupaten di Jawa Barat. "Para Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya kabupaten/kota dengan tentunya menyiapkan segala destinasi dan menyiapkan segala turunannya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement