REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pascapeluncuran bus Trans Patriot pada Desember2017 lalu oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, keberadaan bus berkapasitas 41orang ini seakan hilang dari Kota Bekasi. Hal ini banyak dipertanyakan oleh masyarakat Kota Bekasi, dan tak luput dari sorotan anggota DPRD kota setempat.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi, Ariyano Hendrata mempertanyakan keberadaan bus Trans Patriot yang telah diluncurkan itu. "Saya sebagai perwakilan rakyat Kota Bekasi, mempertanyakan dimanakah keberadaan bis Trans Patriot tersebut?" Ariyanto bertanya, Rabu (31/1).
Ia berpendapat, Pemkot Bekasi dalam hal ini adalah Dinas Perhubungan Kota Bekasi sebagai pihak yang bertanggung jawab, harus bisa menjawab pertanyaan masyarakat Kota Bekasi itu. Pasalnya, setelah peluncuran bus Trans Patriot itu, masyarakat telah memiliki ekspektasi untuk menaiki kesembilan bus yang dibeli dengan harga Rp 11 miliar itu.
Ariyanto juga mengatakan, peluncuran bus itu telah diumumkan ke publik melalui media informasi Pemkot Bekasi. "Tapi sampai hari ini belum nampak, Dishub Kota harus mampu menjawab permasalahan ini," katanya.
Ia pun menduga, tak nampaknya bus-bus ini karena ada masalah atau kurang siapnya Pemkot dalam mengoperasikan bus Trans Patriot. "Kalau memang belum siap mestinya nggak usah di-launching dong, atau jangan-janganmemang ada masalah," tuturnya.
Ariyanto berharap permasalahan ini segera diselesaikan oleh Pemkot Bekasi dan tak berlarut. Sebab, hal ini terkait dengan kebutuhan masyarakat dan akuntabilitas kebijakan program Pemkot Bekasi.
Anggota dewan fraksi PKS itu juga mengatakan, pihaknya jugatak memungkiri akan memanggil pihak Dishub dan melakukan komunikasi lebihlanjut. Bila Dishub tak segera memberikan informasi perkembangan bus Trans Patriot, bukan tidak mungkin kita akan panggil pihak Dishub,
Ikuti Whatsapp Channel Republika
