REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Fenomen gerhana bulan super disikapi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap, dengan meningkatkan kesiagaan. Terutama menyangkut kemungkinan terjadinya bencana rob akibat air laut pasang.
Kepala Pelaksana Harian (Lakhar) BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy, menyebutkan telah menyampai pemberitahuan mengenai kemungkinan bencana ini pada desa-desa di sepanjang pesisir selatan wilayahnya.
''Seluruh pemerintah desa yang pemukimannnya dekat dengan garis pantai mulai dari Teluk Penyu hingga Widarapayung, sudah kita berikan pemberitahuan. Mereka kita minta memberi tahu warga agar meningkatkan kewspadaan menjelang berlangsungnya gerhana bulan,'' jelasnya, Rabu (31/1).
Dia menyebutkan, setidaknya ada empat kecamatan di wilayah Kabupaten Cilacap yang rawan terkena banjir rob. Antara lain, wilayah Kecamatan Cilacap Selatan, Adipala dan Kecamatan Binangun. Seluruh kecamatan tersebut, memiliki desa yang berada di garis pantai.
Meski telah mengeluarkan surat pemberitahuan, Komara juga meminta agar masyarakat tidak panik. ''Yang penting waspada dan masyarakat bisa mengantisipasi kemungkinan terjadinya rob,'' jelasnya.
Tri Komara mengatakan, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kenaikan permukaan air laut di perairan laut sebenarnya sudah terjadi sejak 27 Januari 2018. Puncaknya diperkirakan akan terjadi, pada Rabu (31/1) malam, saat terjadi gerhana bulan.
Prakirawan di stasiun BMKG Cilacap, Rendi Krisnawan, menyatakan sudah menyampaikan pemberitahuan bahwa gerhana bulan akan berdampak pada peningkatan ketinggian permukaan air laut. Peningkatan ketinggian permukaan air laut yang signifikan, sebenarnya terjadi di laut Jawa atau Pantura.
"Namun karena di laut selatan gerhana bulan terjdi bersamaan dengan terjadinya gelombang tinggi, maka masyarakat di pantai selatan juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan,'' katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika