REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Fenomena alam super blue blood moon, yang terjadi pada Rabu (31/1) malam ini mendapat perhatian dari semua kalangan. Salah satunya Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
Bupati dua periode ini mengajak masyarakat yang beragama Islam untuk mendirikan shalat gerhana secara berjamaah. Tak hanya itu, pemkab juga menyediakan dua teropong di Taman Surawisesa untuk dimanfaatkan pelajar melihat fenomena alam tersebut.
"Dalam fenomena alam ini, seorang muslim akan mengambil dua keutamaan. Yaitu, ibadah dan ilmu," ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Rabu (31/1).
Menurut Dedi, "gerhana bulan berdarah" ini bisa jadi momentum bagi masyarakat untuk terus mengingat Allah SWT. Peristiwa ini, merupakan bukti kebesaran dan keagungan Sang Pencipta jagat raya tersebut.
"Kita juga harus bertafakur atas perisitiwa alam yang sangat langka ini," ujarnya.
Informasi, setidaknya ada tiga hal dalam peristiwa alam tersebut. Yakni, peristiwa supermoon, bulan biru, serta gerhana bulan total.
Analisis BMKG menyebutkan, gerhana bulan akan berlangsung selama lima jam, 20 menit dan dua detik. Tepatnya, mulai pukul 17.49 WIB sampai 23.09 WIB.