REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rombongan Pemerintahan Kota (Pemkot) dan sejumlah jurnalis dari Kota Sawahlunto, Sumatera Barat berkunjung ke kantor Republika, Jakarta, Selasa (30/1). Kehadiran mereka disambut Wakil Pemimpin Redaksi Republika, Nur Hasan Murtiaji beserta jajaran redaksi lainnya.
"Selamat datang di Republika," kata Nur Hasan di Ruang Hikmah Gedung Republika.
Di depan para tamunya, Nur Hasan memulai sambutannya dengan memerkenalkan jajaran Republika yang hadir. Setelah itu diceritakan sekilah sejarah Republika, produk-produk Republika, kejurnalistikan di Republika, manajemen di Republika dan lain sebagainya.
"Republika merupakan pelopor pertama media cetak yang mempunyai portal online. Dengan berkembangnya waktu, banyak hal-hal baru di Republika," ujarnya.
Dengan kekhasan media sebagai media keislaman, Nur Hasan mengatakan, Republika menghadirkan rubrik yang mengedapankan nuansa Islam seperti Khazanah dan Ekonomi Syariah. Baru-baru ini media yang berusia 25 tahun ini, meluncurkan domain baru di online yaitu Ihram.co.id yang berisi konten haji dan umroh, mulai dari informasi haji, doa-doa haji dan umroh, tempat ziarah, rumah sakit, hotel dan lain sebagainya.
Asisten Daerah Pemkot Sawahlunto, Dedi Ardona merasa bersyukur bisa mengunjungi kantor Republika untuk membahas dan berdiskusi menyoal perkembangan media agar nantinya dapat berguna bagi kemaslahatan bangsa khususnya di wilayah Sawahlunto. "Silaturahmi ini insya Allah ke depannya agar berkah senantiasa memajukan bangsa," ujar Dedi.
Bersama jajaran pers beberapa media di Sawahlunto. Satu persatu wartawan bertanya untuk kemudian didiskusikan bersama jajaran Republika mengenai kejurnalistikan. "Kami ingin berdiskusi untuk membangun negeri ini dengan konten-konten yang menarik dari Kota Sawahlunto," kata dia.
Jurnalis yang hadir dari Sawahlunto ada 30 orang dari beberapa media di Sawahlunto. Di sana pun, telah berkembang media cetak, online, dan tv. "Tujuan kami untuk diskusi, semisal bagaimana menjaga konsistensi pada berita dan bagaimana mengemas agar berita menjadi menarik. Tidak melulu satu segmen, yang penting berguna bagi kemaslahtan umat," ujar Dedi.