Senin 29 Jan 2018 06:49 WIB

Kiai Dipukuli di Dalam Masjid, Pertanda Apa?

Kondisi Kiai Umar Basyri, korban penganiayaan di Cicalengka, Bandung, Sabtu (27/1) pagi.
Foto:
Satreskrim Polres Bandung melakukan prarekontruksi di pondok pesantren Al Hidayah (Santiong), Ahad (28/1). Kegiatan tersebut dilakukan setelah terjadi peristiwa penganiayaan terhadap pimpinan pondok pesantren Al Hidayah, Kiai Umar Basri seusai shalat subuh oleh orang tidak dikenal, Sabtu (27/1).

Kecaman terhadap penganiayaan itu juga datang dari Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal. "Tolong pihak kepolisian segera menindaklanjuti kasus penganiayaan kiai Emon," ujarnya, Ahad (28/1). Cucun menilai, kejadian tersebut akan menganggu stabilitas pihak pesantren. Sebab penganiayaan terjadi kepada seorang kiai.

Sebagai seorang santri Ceng Emon, Cucun mengatakan, pihak kepolisian harus sigap untuk menangani itu. Selain itu, pada tahun politik pilkada 2018 di Jawa Barat, pihaknya mendorong agar pihak keamanan mesti memberikan penjagaan ekstra kepada pondok pesantren.

Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini juga ikut mengutuk dan mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap Kiai Umar Basyri atau dikenal Kiai Emong. Ia berkata, Kiai Emong juga merupakan ulama NU di Cicalengka.

Helmy mengatakan, pemukulan yang dilakukan oleh orang yang tidak dikenal tersebut adalah gambaran hadis Nabi bahwa akan datang masa di mana ada fenomena seorang yang fasih membaca Alquran, namun hanya berhenti pada sebatas tenggorokan saja. "Inilah fenomena Ibnu Muljam zaman kontemporer. Tindakan kekerasan, apa pun bentuknya, tidak pernah dibenarkan oleh agama dan keyakinan manapun," kata Helmy, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (27/1) malam.

Karena itulah, Helmy mendorong aparat kepolisian untuk segera mengusut tuntas tindakan kekerasan tersebut. Kata dia, aparat harus mengusut tuntas sekaligus mengungkap motif yang melatarbelakangi pemukulan tersebut.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat, utamanya nahdliyin, agar tetap tenang dan tidak terprovokasi. "Kita harus menghormati dan mengedepankan sikap menghormati proses hukum dengan memercayakan semuanya pada aparat penegak hukum," ucapnya.

Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Bandung pun bergerak cepat dengan melakukan kegiatan proses prarekontruksi di pondok pesantren Al Hidayah (Santiong), Ahad (28/1). Sejak pukul 09.00 WIB, aparat kepolisian sudah berjaga-jaga di gerbang masuk pondok pesantren bersama para santri Al Hidayah. Selain itu, masyarakat sekitar turut penasaran ingin mengetahui kegiatan yang banyak dipenuhi kepolisian.

Awak media dilarang untuk memasuki ke dalam halaman pondok pesantren. Terlihat, proses prarekontruksi tengah berlangsung. Nampak hadir Kapolres Bandung, AKBP M Nazly Harahap didampingi oleh Waka Polres Bandung.

Sekitar pukul 10.30, mobil kijang milik aparat kepolisian yang diparkir di sisi jalan masuk ke halaman pondok pesantren. Kemudian tidak lama, beberapa orang aparat masuk ke mobil dan kendaraan langsung meninggalkan lokasi pondok pesantren.

Tidak lama dari itu, Kapolres Bandung bersama Waka Polres Bandung meninggalkan tempat pondok pesantren yang dipimpin oleh Kiai Umar Basri. Beberapa petugas masih melakukan penjagaan di sekitar lokasi kejadian.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, terduga pelaku penganiayaan turut diamankan dalam mobil tersebut. Tidak hanya itu, terduga pelaku sebelumnya berhasil ditangkap sekitar pukul 20.30, Sabtu (27/1) dengan kondisi mengalami gangguan kejiwaan.

Ditemui usai kegiatan pra rekontruksi Kasatreskrim Polres Bandung, AKP Firman Taufik mengatakan sejak kejadian pihaknya terus melakukan pencarian dan mengumpulkan para saksi serta mencari pelaku yang diduga melakukan tindakan penganiayaan terhadap kiai yang akrab disapa Ceng Emon.

"Kita lakukan prarekontruksi, nanti akan dilakukan gelar setelah hasil pemeriksaan saksi," ujarnya kepada wartawan saat ditemudi di Pondok Pesantren Al Hidayah, Santiong, Ahad (28/1).

Saat ditanyai lebih lanjut perihal terduga pelaku ditangkap di mana, ia enggan memberikan keterangan lebih lanjut. "Kesimpulan lebih lanjut nanti akan dikabari," ungkapnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement