REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan demokrasi menunjang stabilitas politik di Indonesia. Dengan menegakkan demokrasi, pertumbuhan ekonomi pun Indonesia terjaga di atas lima persen setiap tahun.
"Sebagai presiden saya berkeyakinan kuat bahwa demokrasi merupakan cara yang paling tepat untuk melayani kepentingan masyarakat. Demokrasi memberikan ruang bagi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan," kata Jokowi ketika berbicara di National Assembly of Pakistan pada Jumat (26/1) malam.
Jokowi mengungkapkan, pemerintah perlu menjaga kemajemukan. Di lain sisi, semua elemen bangsa juga harus berkomitmen untuk saling menghormati agar demokrasi berfungsi dengan baik.
Menurut Jokowi, Indonesia tak jauh berbeda dengan Pakistan yang majemuk. Selain menjadi rumah untuk umat Islam, Indonesia juga bagi umat Hindu, Katolik, Kristen, Buddha dan lainnya.
Di Indonesia, 87 persen dari 260 juta penduduk Indonesia adalah Muslim. Keberadaan 226,2 juta Muslim membuat Indonesia menjadi negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia.
"Semua orang memahami bahwa mengelola kemajemukan bukanlah hal mudah, menjalankan demokrasi juga bukan hal mudah," kata Jokowi.
Jokowi merasa bersyukur Indonesia dapat menjaga kesatuannya dalam kemajemukan penduduknya. "Kami juga bersyukur bahwa kami dapat menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara secara demokratis," ujarnya.