Jumat 26 Jan 2018 21:16 WIB

Sepakati Harga Jual, Pedagang Pasar Pangalengan Direlokasi

Ke tempat pasar sementara (TPS)

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi Pasar Rakyat
Foto: dok.Republika
Ilustrasi Pasar Rakyat

REPUBLIKA.CO.ID,  PANGALENGAN -- Usai melakukan pertemuan dengan Pemerintah Desa Pangalengan, Kabupaten Bandung dan pengembang, PT Armani Argo Sukses, para pedagang Pasar Pangalengan bersedia direlokasi di tempat pasar sementara (TPS). Mereka menyepakati teknis, spesifikasi dan harga jual kios/los yang ditawarkan.

Kepala Desa Pangalengan, Tati Yulian Domo menegaskan jika selama ini tidak ada penolakan dari pedagang terkait relokasi. Termasuk masalah harga jual los/kios yang ditawarkan. Bahkan, para pedagang sudah siap dan antusias untuk segera pindah ke TPS yang telah disediakan Pemdes mencapai 12 ribu meter persegi.

"Alhamdulillah selama ini kondusif. Isu-isu tentang adanya gejolak sebenarnya tidak ada," ujarnya, Jumat (26/1). Katanya, sesuai rencana para pedagang akan pindah ke TPS pada 1 Februari 2018 mendatang. Saat ini, mereka tengah mempersiapkan kios di TPS yang ada.

Menurutnya, pihaknya bersama pedagang telah melakukan pertemuan dengan pengembang lebih dari 10 kali. Dengan hasil mereka menyepakati tawaran yang ada. Sehingga ia membantah jika adanya gejolak antara pedagang dan Pemdes tentang relokasi dan harga jual los dan kios.

Ia menuturkan, ada pun masalah yang muncul ke permukaan lebih disebabkan karena komunikasi yang salah. Katanya, penentuan harga dilakukan berdasarkan kesepakatan pedagang dan pengembang. Sementara, Pemdes hanya menyaksikan atau jadi penengah.

Manager Legal PT Armani Argo Sukses, Asep Setiawan mengungkapkan pembangunan Pasar Pangalengan akan dimulai akhir Februari dengan waktu maksimal dua tahun. Terkait dengan harga jual los dan kios, katanya pedagang sudah sepakat.

Menurutnya, dalam beberapa pertemuan para pedagang sempat melakukan negoisasi terkait harga. Dari penawaran Rp 12 juta permeter persegi disepakati disepakati Rp 11 juta per meter persegi, dengan ketentuan tanpa uang muka dan bunga bank. "Investasi untuk pembangunan pasar kurang lebih Rp 60 miliar di atas lahan 9 ribu meter persegi dan sudah bersertifikat," ungkapnya.

Salah seorang pedagang pasar, Wawan Kustiawan mengungkapkan, para pedagang sepakat terkait harga dan sudah bersedia untuk direlokasi ke TPS. Dirinya membantah jika ada kabar penolakan dari para pedagang.

"Kemarin sempat ada berita katanya pedagang tidak mau direlokasi dan tidak sepakat harga. Justru kami menyambut program pemerintah dan mendukung," katanya.

Ia menuturkan, sebelumnya terdapat dua penawaran yaitu Pemdes dan pengembang. Mereka menawarkan harga Rp 11 juta dan pengembang mitra dari Koperasi Pasar (Kopas) Mitra Abadi dengan harga Rp 8,5 juta per meter persegi. "Mereka menawarkan Rp 8,5 juta tapi ada uang muka dan bunga untuk cicilan lima tahun dan untuk TPS belum jelas," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement