Kamis 25 Jan 2018 19:11 WIB

Korban Gempa Takut Tinggalkan Rumah karena Takut Dijarah

800 KK Desa Sawarna Timur terdampak gempa.

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Andri Saubani
Suasana posko pengungsian korban gempa di Desa Cimandiri, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten.
Foto: Republika/Singgih Wiryono
Suasana posko pengungsian korban gempa di Desa Cimandiri, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Menjadi dilema para pengungsi korban gempa Lebak ketika hendak tinggal di rumah, retakan bangunan dan gempa susulan menjadi ancaman. Tak menjadi solusi ketika seluruh warga memilih mendiami pengungsi adalah kemanan dari isi rumah mereka.

Itulah yang diungkapkan Junaedi (48) salah seorang warga Desa Sawarna Timur, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak-Banten. Junaedi yang rumahnya ambles separuh akibat gempa tersebut khawatir lantaran dampak gempa begitu parah terlihat di rumahnya.

Tidak hanya ambles di bagian kanopi belakang rumah dan tembok rumahnya, retakan di sudut-sudut rumahnya menjadi bagian dari kekhawatirannya. "Nggak berani, kalau malam ya ngungsi di rumah saudara," ujar dia saat ditemui Republika di Desa Sawarna Timur, Lebak, Kamis (25/1).

Beruntung di desa Sawarna Timur masih ada rumah panggung dengan dinding bambu yang lebih tahan terhadap gempa. Keluarga Junaedi tempat dia mengungsi salah satunya.

Infografis, Ini yang Dilakukan Saat Ada Gempa.

Kepala Desa Sawarna Timur, Cecep S Saputra mengatakan, memang banyak warganya yang masih memiliki rumah panggung dengan dinding bambu. Warga yang rumahnya terdampak gempa kebanyakan diungsikan di rumah-rumah warga lainnya yang memiliki rumah panggung.

"Hanya bergeser gentengnya saja itu rumah bambu," kata Cecep.

Sekitar dua ribu jiwa dari kurang lebih 800 Kepala Keluarga (KK), dampak rumah rusak berat yang terdata saat ini baru empat rumah di Desa Sawarna Timur. Cecep berharap, bantuan berupa bahan material untuk memperbaiki rumah warga.

Terkait keamanan rumah warga yang ditinggal mengungsi, Cecep menjelaskan sudah menginstruksikan Linmas setempat untuk berjaga lebih ketat di kawasan sekitar rumah dengan rusak berat yang ditinggal mengungsi pemiliknya. Hal tersebut, kata dia, agar keamanan dan ketertiban tetap terpelihara di desa Sawarna Timur.

"Tapi kita selalu aman selama ini, belum ada kabar pencurian," ujar dia mengakhiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement