REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mencatat sebanyak 4.343 jiwa terdampak bencana alam gempa berkekuatan 6,1 Skala Richter yang berpusat di Lebak, Banten. Jumlah jiwa tersebut berdasarkan total kepala keluarga yang terdampak gempa yakni sebanyak 3.745 kepala keluarga (KK) yang tersebar di 45 dari 47 Kecamatan,
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman di Sukabumi, Rabu (24/1) menerangkan, dari jumlah tersebut ada ratusan warga yang juga mengungsi akibat rumahnya rusak berat seperti di Kampung Panguyangan RT 02/02, Desa Sirnarasa, Kecamatan Cikakak dengan jumlah 33 KK atau 139 jiwa.
Bahkan, dari laporan yang masuk ada satu warga yang meninggal dunia akibat gempa bumi yang terjadi pada Selasa, (23/1) sekitar pukul 13.34 WIB tersebut yakni warga Desa Mekarsari, Kecamatan Ciemas yang meninggal disebabkan shock. Menurut dia, untuk jumlah rumah yang rusak sebanyak 3.669 unit dengan rincian sebanyak 513 rumah rusak berat, 716 unit rusak sedang dan sisanya atau 2.440 unit rusak ringan.
Untuk rumah yang rusak berat sudah tidak bisa dihuni lagi seperti ambruk, kemudian yang rusak sedang masih bisa dihuni dan rusaknya hanya di beberapa bagian. Sementara untuk yang rusak ringan seperti beberapa bagian gentengnya terjatuh dan dinding rumah retak akibat getaran gempa.
"Penyisiran masih terus kami lakukan dan bantuan darurat sudah mulai disalurkan kepada warga yang menjadi korban bencana gempa bumi tersebut," tambah Eka.
Sementara, Humas PMI Kabupaten Sukabumi Atep Maulana mengatakan pihaknya pun sudah menurunkan tim evakuasi baik untuk membantu korban gempa, penyaluran bantuan hingga pelayanan kesehatan. "Kami pun berencana akan menurunkan tim khusus untuk memberikan hiburan untuk warga khususnya anak-anak agar mengurangi traumanya pascagempa yang terjadi pada Selasa, (23/1)," katanya.