Rabu 24 Jan 2018 21:10 WIB

Panglima: TNI Harus Mampu Respon Ancaman Kontemporer

TNI harus bergerak cepat untuk mentransformasi diri menjasi organisasi profesional

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, TNI harus bergerak cepat untuk mentransformasi diri menjadi suatu organisasi yang profesional, modern, tangguh, berjiwa satria, militan dan loyal. TNI juga harus mampu menjaga kemanunggalan dengan rakyat, sehingga mampu merespon dan menyikapi berbagai bentuk ancaman kontemporer yang mengemuka saat ini dan ke depan.

Panglima TNI mengatakan hal itu saat membuka Rapat Pimpinan (Rapim) TNI Tahun 2018, di Aula Gatot Subroto Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (24/1). Marsekal Hadi menyebutkan, bahwa dinamika perubahan strategis yang sedemikian cepat telah menghadirkan berbagai bentuk ancaman kontemporer yang bersifat asimetris proksi dan hibrida yang semakin mengemuka dan sulit diprediksi.

Menurut dia, tema Rapim TNI Tahun 2018 "Dengan Dilandasi Jiwa Kesatria Militan, Loyal, Profesional, Modern dan Kemanunggalan Dengan Rakyat, TNI Siap Melaksanakan Tugas Pokok", sangatlah tepat dan sejalan dengan fenomena global yang menghadirkan berbagai bentuk ancaman nyata yang sedemikian sulit diprediksi.

Dihadapan 253 peserta Rapim TNI yang terdiri dari 55 pejabat Mabes TNI, 54 pejabat TNI AD, 43 pejabat TNI AL, 28 pejabat TNI AU dan 73 pejabat di luar struktur TNI, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menuturkan bahwa Rapim TNI tahun 2018 merupakan kelanjutan Rapat Pimpinan TNI- Polri tahun 2018 yang telah dilaksanakan tanggal 23 Januari 2018.

"Banyak hal penting dan strategis dari deskripsi berbagai materi pembekalan yang telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, para Menteri Kabinet Kerja, Kapolri dan Kepala Badan serta Kelembagaan lainnya," ujarnya.

Panglima TNI mengatakan bahwa berbagai hal tersebut tentunya perlu di respon dan disikapi melalui pemikiran yang cerdas, kreatif dan inovatif serta lebih adaptif melalui optimalisasi peran TNI yang tentunya perlu dirumuskan bersama formulasi efektif, yang mampu menjawab tuntutan dan tantangan tugas TNI saat ini dan ke depan.

Di sisi lain, lanjut dia, hal mendasar yang substansial untuk dicermati secara cerdas dan bijak dalam menyongsong tahun politik ini yaitu pentingnya mewujudkan soliditas dan sinergitas TNI-Polri beserta seluruh stakeholder lainnya. "Hal ini untuk mendukung suksesnya Pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019 serta terjaganya integritas NKRI," katanya.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) ini berharap para peserta Rapim TNI dapat menggunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk menguatkan jalinan komunikasi yang harmonis, guna menyamakan persepsi dalam bekerja sama dan kerja bersama serta memantapkan soliditas dan profesionalitas TNI untuk lebih optimal dalam mendukung efektivitas pencapaian tugas pokok TNI di tahun politik ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement