REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Soekarwo menegaskan keinginannya untuk mewujudkan Jatim sebagai Smart Province. Keinginan tersebut, kata Soekarwo, sebagai respons dari adanya revolusi industri tahap empat.
Pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu berpendapat, ada tiga hal yang bisa diterapkan untuk mewujudkan Jatim sebagai Smart Province. Ketiga hal yang dimaksud yaitu adanya smart governance, smart industry, dan smart economy.
"Smart governance bisa didapat dengan adanya keterbukaan informasi dan tersedianya pusat data yang terintegrasi. Adanya kebijakan yang membantu dalam melayani masyarakat dan menyelenggarakan pemerintahan, dan pelayanan masyarakat berbasi IT yang terintegrasi," kata Soekarwo di Surabaya, Rabu (24/1).
Sementara, smart industri bisa dilakukan dengan membantu IKM yang kecil menjadi lebih efisien. Seperti contoh, pemerintah harus membantu IKM melalui tidak memberikan pajak bagi usaha kecil, memberikan suku bunga murah, dan mempermudah perijinan.
Sementara, smart economy diperoleh dengan cara meningkatkan daya saing. Jika disederhanakan, peningkatan daya saing bisa dikelompokan menjadi tiga hal yaitu kualitasnya lebih baik, harganya lebih murah, dan distribusinya lebih cepat.
"Untuk itu fokus pendidikan kita harus ke sana. Kita harus melihat ke negara yang telah menyelesaikan," ujar Pakde Karwo.