Selasa 23 Jan 2018 23:51 WIB

7 Mobil Damkar Gorontalo tak Berfungsi, Ini Penyebabnya...

Gorontalo belum memiliki hidran atau pipa yang dihubungkan ke suplai air.

Mobil Pemadam Kebakaran
Foto: antara
Mobil Pemadam Kebakaran

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Tujuh unit mobil pemadam kebakaran (damkar) bantuan pihak Toyota Ehime Jepang untuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, tidak berfungsi. Kepala Dinas Satpol-PP dan Kebakaran Gorontalo Utara, Yos Pomalingo mengakui, tujuh unit mobil damkar bantuan Jepang tidak bisa digunakan. 

Ia menjelaskan wilayah Gorontalo belum memiliki hidran atau pipa yang dihubungkan ke suplai air, terutama di jalan untuk menarik air dari saluran utama agar bisa memadamkan api. Kondisi yang ada di Jepang kata Yos, sangat berbeda jauh dengan di kabupaten ini. Gorontalo belum memiliki hidran sebagai sumber air yang disediakan untuk memudahkan petugas pemadam kebakaran mengisi pasokan air membantu memadamkan api.

"Kendala utama bagi layanan pemadam kebakaran di daerah ini adalah, hanya memiliki satu unit mobil damkar yang bisa difungsikan, dibeli pada tahun anggaran 2017 bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten, serta personel pemadam kebakaran hanya tujuh orang," ujarnya, Selasa (23/1).

Minimal kata Yos, satu regu pemadam kebakaran terdapat tujuh personel yang dilengkapi baju dan peralatan memadai. "Namun hingga saat ini, enam personel yang dimiliki belum pernah mengikuti pelatihan khusus dan belum memiliki baju pemadam kebakaran yang semestinya akibat keterbatasan anggaran di satuannya," ujarnya.

Pihaknya terus berupaya kata Yos, agar kebutuhan pelayanan publik di bidang pemadaman kebakaran akan terpenuhi untuk membantu mengatasi musibah yang sangat tidak diinginkan itu.

Kekurangan ini mendapatkan sorotan dari warga. "Sangat disayangkan, tujuh unit mobil damkar bantuan Jepang tidak mampu mengatasi musibah kebakaran di daerah ini. Padahal pemerintah daerah menggunakan anggaran yang cukup banyak untuk mendapatkan mobil-mobil tersebut, ditambah lagi biaya pengiriman mobil," ujar Kun Lakoro, warga setempat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement