Selasa 23 Jan 2018 15:01 WIB

UMS Lepas Ribuan Peserta KKN Pendidikan

Pengajar berkualitas perlu memiliki empat kompetensi dasar.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Gita Amanda
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melepas sebanyak 1.227 mahasiswa Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Foto: Andrian Saputra/REPUBLIKA
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melepas sebanyak 1.227 mahasiswa Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melepas sebanyak 1.227 mahasiswa Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN). Rektor UMS, Sofyan Anif secara langsung melepas ribuan mahasiswa yang akan menjalani KKN dibidang pendidikan tersebut, pada Selasa (23/1). 

Sofyan menjelaskan untuk menjadi seorang pengajar yang berkualitas baik profesi guru maupun dosen perlu memiliki empat kompetensi dasar. Mulai dari profesional, pedagogik, kepribadian hingga sosial. 
 
Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang nomor 14/2005 tentang guru dan dosen. Lanjut Sofyan, untuk kompetensi seperti profesional, pedagogik hingga spiritual, mahasiswa telah memperolehnya di bangku perkuliahan. Sementara untuk kompetensi sosial, mahasiswa harus terjun langsung ke lapangan melalui KKN bidang pendidikan.
 
Sebab KKN pendidikan ini mempunyai fungsi strategis, tak hanya implementasi ilmu pemgetahuan saja yang diperoleh mahasiswa di bangku kuliah. "Tapi juga untuk menyiapkan (calon) guru-guru agar dapat memenuhi empat kompetensi tersebut secara holistik," kata Sofyan saat melepas mahasiswa KKN di Gedung Siti Walidah. 
 
Sofyan juga mengingatkan mahasiswanya dapat membangun karakter dan kepribadian sebagai warga Muhammadiyah yang jujur, dan memiliki etos kerja tinggi. Dia berpesan agar mahasiswanya tetap menjaga nama baik kampus dan perserikatan Muhammadiyah saat berada di lokasi KKN. 
 
Dari 1.227 mahasiswa yang mengikuti KKN Pendidikan terbagi dalam beberapa kategori yakni peserta KKN pendidikan reguler, peserta KKN pendidikan yang terintegrasi dengan tugas akhir dan skripsi serta peserta KKN yang terintegrasi dengan magang. 
 
Pelaksanaan KKN Pendidikan dimulai dari 23 Januari hingga 10 Maret. Meski demikian, wilayah sasaran peserta KKN masih berada di Solo Raya. Diantaranya sebanyaj 222 mahasiswa dikirim ke Boyolali, 217 mahasiswa ke Klaten, 196 Mahasiswa ke Sukoharjo dan 187 mahasiswa ke Wonogiri. 
 
Selain itu 193 Mahasiswa dikirim ke Karanganyar, 199 Mahasiswa ke Sragen. Khusus untuk 13 mahasiswa peserta KKN pendidikan kategori terintegrasi tugas akhir dan skripsi dikirim ke Provibsi Bangka Belitung.  
 
Sasaran KKN yakni masyarakat yang berada di lembaga  pendidikam formal seperti PAUD, SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA/MAK dan SMK. Selain itu juga terhadap lembaga pendidikan non formal seperti di lingkungan cabang dan ranting Muhammadiyah. 
 
Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan UMS, Sutama berharap KKN pendidikan tersebut dapat meningkatkan kesadaran sosial mahasiswa untuk berdaya bagi masyarakat. "Kami sangat berharap lewat KKN Pendidikan ini mahasiswa dapat meningkatkan kesadaran sosial dan mampu memiliki potensi yang berkemajuan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement