Senin 22 Jan 2018 21:16 WIB

Masyarakat Antusias Ingin Miliki Rumah DP 0 Rupiah

Masyarakat pun ramai mendatangi Pusat Informasi Klapa Village.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Bayu Hermawan
Sejumlah masyarakat terlihat memadati Pusat Informasi Klapa Village, di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Senin (22/1).
Foto: Republika/Inas Widyanuratikah
Sejumlah masyarakat terlihat memadati Pusat Informasi Klapa Village, di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Senin (22/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat antusias dengan rumah dengan uang muka atau down payment (DP) 0 rupiah, yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi (Pemrov) DKI Jakarta di Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Masyarakat pun ramai mendatangi Pusat Informasi Klapa Village, untuk melihat contoh rumah yang akan dibangun.

Dari pantauan Republika.co.id, contoh rumah yang saat itu dibuka adalah tipe 36. Bangunan tersebut berisi dua kamar tidur, satu kamar mandi, dan dapur. Posisi dapur menjadi satu dengan ruang makan dan ruang keluarga. Sementara itu, untuk rumah tipe 21 hanya terdapat satu kamar tidur. Masing-masing tipe memiliki balkon.

Iyah (43), salah seorang warga yang datang untuk melihat rumah contoh, mengaku tertarik untuk memiliki rumah DP 0 rupiah tersebut. "Bentuk rumahnya unik juga ya," komentar Iyah, saat ditemui di Pusat Informasi Klapa Village, Senin (22/1).

Iyah saat ini tinggal mengontrak rumah petak di kawasan Pondok Kelapa. Setiap bulannya ia harus membayar biaya sewa termasuk air dan listrik sebesar Rp 1,2 juta. Ia sangat tertarik membeli Rusunami Klapa Village karena ingin memiliki rumah sendiri.

Sementara itu, warga lainnya Sulaenah (56) mengatakan ia datang ke tempat tersebut untuk mencari informasi terkait cara pembelian Rusunami. Ia berencana akan mendaftarkan dirinya serta anaknya apabila memang sudah dibuka pendaftaran.

"Anak saya lima laki-laki semua, rencananya mau mendaftarkan nama saya, atau nama anak saya yang paling tua," kata Sulaenah, pada waktu yang sama.

Sulaenah saat ini tinggal bersama kelima anaknya. Anak yang tertua berusia 30 tahun. Ia sangat berharap, antara dirinya atau anaknya dapat berhasil mendapatkan rusunami tersebut.

Baik Iyah ataupun Sulaenah berharap bisa mendapatkan rumah DP Rp 0 tersebut. Akan tetapi, di pusat informasi belum banyak informasi yang bisa didapatkan. Menurut petugas informasi, persyaratan lengkap serta bagaimana mekanisme pendaftaran akan diumumkan bulan April 2018.

"Harapan saya sih mudah-mudahan terlaksana dengan bagus jadi bisa membantu masyarakat yang sama sekali belum punya rumah sendiri," kata Iyah.

Warga lainnya, Ridwan (51) juga mendatangi Pusat Informasi Klapa Village. Ia datang bersama istri dan satu orang anaknya. Ia sempat kecewa karena belum mulai dilakukan pendaftaran. "Iya, kapan itu pendaftarannya masih belum ada informasi," kata Ridwan.

Ridwan adalah salah satu korban penggusuran Waduk Ria Rio, Pulomas, Jakarta Timur. Ia saat ini tinggal di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Pinus Elok, Cakung, Jakarta Timur.

Selama tinggal di Rusunawa, Ridwan diharuskan membayar Rp 350 ribu perbulan. Hal itu ia rasa sangat memberatkan. Akan lebih nyaman apabila ia bisa memiliki rumah sendiri.

"Mau sih, bukan apa-apa namanya di sana (Rusunawa) kan kita tetap bayar, kalau di sini kan Insya Allah punya sendiri," ujar Ridwan.

Ridwan yang bekerja sebagai buruh lepas berharap nantinya, apabila sudah membuka pendaftaran, cicilan perbulannya tidak memberatkan masyarakat kecil. Ia ingin nantinya harga cicilan perbulan Rusunami tersebut masih nyaman di kantong buruh lepas seperti dirinya.

"Cuma kalau cicilan perbulannya melebihi gaji,  ya kita gak sanggup juga," ucapnya.

Sementara itu, sampai Senin (22/1) siang hari, puluhan masyarakat masih terus bergantian mendatangi Pusat Informasi Klapa Village. Mereka tidak hanya berasal dari Jakarta Timur, tetapi juga seluruh wilayah Jakarta.

Menurut salah satu petugas informasi PD Pembangunan Sarana Jaya, Jumadi, yang bertugas di pusat informasi, semua informasi terkait persyaratan lengkap serta mekanisme pendaftaran akan diumumkan sekitar bulan April.

"Syarat lengkapnya saya belum bisa kasih informasi. Tapi sekarang ini syaratnya KTP DKI, diutamakan yang sudah menikah, dan gaji maksimal Rp 7 juta," kata Jumadi.

Saat ini, pihak PD Pembangunan Sarana Jaya mencatat semua masyarakat yang hadir di pusat informasi. Jumadi mengatakan, hal itu untuk melihat bagaimana animo masyarakat terhadap dibangunnya Klapa Village. Akan tetapi, banyak yang mengira pencatatan tersebut adalah pendaftaran.

"Ini isi buku tamu saja, bukan pendaftaran, ya. Tidak perlu pakai fotokopi KTP atau KK," kata Jumadi.

Klapa Village merupakan program rumah DP RP 0 dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Rencananya akan dibangun dua tower rusunami di tanah milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, di Pondok Kelapa. Lokasinya tidak terlalu jauh dari TPU Pondok Kelapa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement