Ahad 21 Jan 2018 09:56 WIB

Isu LGBT yang Kembali Menggelinding

Rep: Tim Republika/ Red: Karta Raharja Ucu
  Bendera LGBT
Foto:
Bab-Edh-dhra, lokasi ditemukannya reruntuhan kota Sodom dan Gomoroh

Tak hanya politikus yang terhenyak dengan pernyataan Zulkifli. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengaku terkejut mendengar berita tersebut. Apalagi, kata dia, semua agama tidak mentolerir segala bentuk perilaku LGBT.

"Saya kaget sekali berita itu (lima fraksi menyetujui LGBT). LGBT itu sesuatu yang sama sekali tidak ditolerir sama agama apapun, apalagi agama Islam. Semua agama tidak mentolerir tindakan prilaku LGBT itu," kata Lukman di Kampus Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jalan Raya Sutorejo Nomor 59, Mulyorejo, Surabaya, Sabtu (20/1).

Namun ia enggan mengomentari terlalu jauh terkait adanya lima fraksi yang menyetujui LGBT tersebut. "Jadi ya mohon ditanyakan kepada yang bersangkutan saja," ujar Lukman.

Lukman kemudian berpendapat, pendidikan terhadap orang tua lebih penting diberikan daripada terhadap anak-anak. Karena, dari orang tua yang terdidik lah akan lahir generasi penerus bangsa yang berkualitas.

Pendidikan terhadap orang tua penting diberikan juga lantaran tantangan masa kini jauh lebih kompleks di banding masa-masa sebelumnya. Apalagi, anak-anak di zaman sekarang jauh lebih cepat dewasa dan matang. Terutama dari sisi informasi, di mana mereka jauh lebih cepat mendapatkan karena mudahnya akses terhadap teknologi informatika.

"Jadi ini salah satu contoh betapa perubahan yang terjadi oleh teknologi informasi itu mengubah nilai-nilai yang selama ini kita anut, yang kemudian memgalami pergeseran," ujar Lukman.

LGBT mendapatkan penolakan keras dari masyarakat Indonesia. Keberadaannya dinilai tidak sesuai dengan ajaran agama dan budaya. Populasinya pun disebut-sebut terus meningkat.

Pada 2017, banyak kasus yang berkaitan dengan aktivitas LGBT. Misalnya, penggerebakan pesta seks gay di Kelapa Gading, Jakarta Utara, dan di Kawasan Ruko Plaza Harmoni, Jakarta Pusat. Para LGBT juga disebut-sebut sedang berjuang agar keberadaan mereka diakui di Indonesia, sehingga mendapatkan perlindungan secara hukum.

Ustaz Bobby Heri Wibowo membahas terkait bahaya LGBT dalam kajian bakda Maghrib di Masjid al-Hakim, Taman Men teng, Jakarta, belum lama ini. Ia meminta umat Muslim agar berhati-hati dan melawan bersama-sama.

Ustaz Bobby mengatakan, Allah SWT telah memberikan peringatan keras kepada manusia agar menjauhi perilaku LGBT. Dalam beberapa ayat alquran telah banyak dikisahkan tentang ancaman bagi orang-orang LGBT.

Kelompok ini, kata Ustaz Bobby, mempunyai perilaku yang tidak mencerminkan sebagai ma nu sia. Karenanya mereka merupakan orang yang dimasukkan ke neraka jahannam oleh Allah. "Manusia yang masuk ke jahannam, dia lebih hina daripada hewan ternak," ujar Ustaz Bobby.

Kisah kaum Nabi Luth dan kaum sodom bisa dijadikan pelajaran tentang akibat dari perilaku LGBT. Sebab, Nabi Luth berpandangan perilaku Sodom merupakan perbuatan yang tidak masuk akal. Sebab itu, Allah memerintahkan Nabi Luth untuk memperingatkan mereka agar meninggalkan segala kemaksiatan yang dilakukannya.

Surah al-Qamar ayat 33-36 berbunyi, "Kaum Luth pun telah mendustakan peringatan itu (33), Sesung guhnya Kami kirimkan kepada mereka badai yang membawa ba tu-batu (yang menimpa mereka), kecuali keluarga Luth. Kami selamatkan mereka sebelum fajar menyingsing (34), sebagai nikmat dari kami. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orangorang yang bersyukur (35). Dan sungguh, dia (Luth) telah memperingatkan mereka akan hukuman Kami, tetapi mereka mendustakan peringatan-Ku (36)."

Ayat Alquran tersebut, Ustaz Bobby menegaskan, ancaman Allah sangat jelas kepada perilaku LGBT. Allah telah membuktikan ancamannya dengan azab yang tidak masuk akal diturunkan kepada kaum Sodom.

Dari ayat itu, Ustaz Bobby men jelaskan, kelompok LGBT dari dahulu enggan untuk menerima nasihat. Mereka akan selalu berpandangan bahwa yang dilakukannya benar. "Ancaman agama mereka enggak percaya. Ya balasan Allah enggak masuk akal juga," kata Ustaz Bobby.

Surah Adz-Dzariyat ayat 31- 37 juga mengisahkan tentang Na bi Luth dan kaum sodom. Firman tersebut berbunyi, "Dia (Ibrahim) berkata: 'Apakah urusanmu yang penting wahai para utusan'. Mereka menjawab: 'Sesungguhnya kami diutus kepada kaum yang berdosa (kaum Luth)'. Agar kami menimpa mereka dengan batu batu dari tanah (yang keras).

Yang ditandai dari Tuhanmu untuk membinasakan orang-orang yang melampui batas. Lalu Kami keluarkan orang-orang yang beriman yang berada di dalamnya (negeri kaum Luth) itu. Maka kami tidak mendapati di dalamnya (negeri itu), kecuali sebuah rumah dari orang-orang Muslim (Luth). Dan Kami tinggalkan padanya (negeri itu) suatu tanda bagi orang-orang yang takut kepada azab yang pedih."

Dua ayat tersebut merupakan peringatan kepada umat Muslim saat ini agar serius melawan ke lompok LGBT dengan memperi ngatkan kepada mereka. Umat Muslim harus menyadari dan pe ka terhadap pergerakan LGBT. "Yuk, protek bareng-bareng. Enggak boleh pura-pura enggak tahu. Ayo rame-rame ingetin. Kalian merusak masa depan kami," tuturnya.

Mencegah berkembangnya ke maksiatan, lanjut dia, merupa kan kewajiban setiap individu. Salah satunya dengan saling mengingatkan dan meningkatkan ketaatan kepada Allah. Pasalnya, dengan meningkatkan ketataan akan berdampak terhadap menurunnya kemaksiatan.

Ibarat nasi sudah menjadi bubur, pernyataan Zulkifli Hasan pun harus diklarifikasi agar tidak dituding sebagai politik pencitraan, atau bahkan fitnah kepada anggota dewan yang terhormat di Senayan sana. Sehingga tidak menimbulkan kegaduhan. Namun, jika pernyataan Zulkifli terbukti benar, apalagi sampai RUU LGBT disahkan, Indonesia tinggal menunggu turunnya azab dari Allah karena mengikuti kaum Nabi Luth yang menyimpang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement