REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil resmi meninggalkan rumah dinas Pendopo ke kontrakan yang ada di Jalan Cipaganti, Sabtu (20/1). Menurut Ridwan Kamil, secara emosi ia sebenarnya cukup berat meninggalkan rumah dinas Pendopo.
"Secara emosi sebenarnya cukup berat. Tapi karena hidup, setiap ada awal pasti akhir. Ada perjumpaan juga pasti ada perpisahan. Kami akan berpisah juga dengan Pendopo," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.
Ridwan Kamil harus meninggalkan Pendopo karena ikut serta dalam pemilihan gubernur Jawa Barat periode 2018-2023. Berdasarkan aturan, pejabat pemerintah yang mengikuti Pilkada harus menanggalkan seluruh aset negara saat proses kampanye berlangsung.
Menurut Emil, sebagai arsitek, ia telah mewariskan rumahnya yang sudah nyaman untuk tinggal. Jadi, penggantinya nanti tinggal masuk saja.
"Sudah sangat enak jadi nggak perlu banyak direnov lagi. Begitu masuk ke rumah sudah akan lupa pekerjaan," katanya.
Emil berharap, setelah ditinggalkan oleh dirinya Pendopo tetap bisa jadi rumah rakyat dan terbuka bagi siapa pun. Semua kegiatan, harus tetap digelar dari mulai pengajian sampai pagelaran wayang.
"Berbagai kegitaan harus tetap ada. Ruang rapat juga masih bisa dipakai. Saya sendiri, akan bolak balok untuk kedinasan ke Pendopon tapi tak menginap," katanya.