Jumat 19 Jan 2018 06:05 WIB

DKI Targetkan Kemiskinan Turun Satu Persen dalam Lima Tahun

Sandiaga Yakin Target Tercapai

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Pemulung cilik berjalan saat mencari sisa sampah di daerah Pondok Gede, Jakarta Timur.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Pemulung cilik berjalan saat mencari sisa sampah di daerah Pondok Gede, Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempunyai target ambisius menurunkan angka kemiskinan hingga satu persen dalam waktu lima tahun. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yakin target tersebut akan tercapai selama ada koordinasi yang baik antara instansi terkait.

"Satu persen dalam lima tahun, itu susah banget. Tapi saya bilang, kalau kita set target, kita harus yang stretch target, stretch goal, dan menurut saya satu persen angka yang bisa kita komunikasikan dengan baik," ujar Sandiaga dalam keterangan pers yang diterima, Kamis (18/1).

Sandiaga mengatakan, angka kemiskinan di Jakarta saat ini sudah mencapai 3,77 persen. Angka tersebut merupakan presentase terendah jika dibandingkan provinsi lain yang ada di Indonesia. Namun angka tersebut stagnan dari tahun ke tahun.
 
Bersama Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Pemprov DKI Jakarta berkoordinasi membahas program-program penanggulangan kemiskinan. Program-program unggulan Pemprov DKI diharapkan bisa menurunkan angka kemiskinan itu.
 
Misalnya seperti KJP Plus dan OK OCE yang bisa meningkatkan penghasilan warga. Selain itu juga dengan memastikan biaya hidup tidak meningkat tajam. Di samping program tersebut, salah satu program penanggulangan kemiskinan yang telah dijalankan sebelumnya adalah Usaha Ekonomi Produktif dan Kelompok Usaha Bersama (UEP/KUBE).
 
Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Masrokhan mengatakan program UEP/KUBE harus didorong untuk ikut serta dalam program percepatan penanggulangan kemiskinan selain Program Keluarga Harapan atau PKH. Karena program tersebut sudah dijalankan dan dapat dilihat hasilnya.
 
"Dalam Basis Data Terpadu (BDT), di DKI Jakarta kemiskinan mencapai 305.959 keluarga miskin. Sedangkan yang menerima Bantuan Pangan Non Tunai berjumlah 212.948 Keluarga Penerima Manfaat. Ada sekitar 90 ribu-an yang belum ter-cover," ungkap dia.
 
Masrokhan melanjutkan, yang belum mendapat bantuan itu bisa didorong untuk ikut serta dalam program kemandirian UEP/KUBE. Sehingga mereka dapat memiliki kesempatan untuk berwirausaha. "Harapannnya ini dapat membantu dalam program percepatan penanggulangan kemiskinan di DKI Jakarta," kata Masrokhan.
 
Sekretaris TNP2K Bambang Widianto akan mendukung program penanggulangan kemiskinan yang dilakukan Pemprov DKI. Pihaknya juga memberi masukan aga program yang dijalankan Pemprov DKI lebih efektif lagi.
 
"Kami mendukung program yang dilakukan Wagub terutama yang terkait ketepatan sasaran dan juga bagaimana program itu dapat lebih efektif berjalan," ujar Bambang.
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement