REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Para pedagang ayam potong menjerit menyusul terus merangkaknya harga di pasaran. Saat ini harga ayam potong berada di kisaran Rp 38 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogramnya. Selain harganya yang melambung omzet penjulan mereka pun mengalami penurunan antara 30 hingga 40 persen. "Harga sekarang sama seperti lebaran," kata Karna (40 tahun) pedagang ayam potong di Pasar Cicaheum, Kota Bandung, kepada Republika.co.id Kamis (18/1).
Menurut Karna, kenaikan tersebut terjadi sejak akhir 2017 hingga sekarang ini. Akibat kenaikan harga tersebut, imbuh dia, keuntungan yang didapatnya pun terua merosot.
Dalam situasi harga normal, dia mengatakan, sehari bisa menjual sekitar 100 kilogram ayam. Namun sejak kenaikan harga, penjualan terus merosot hingga 30 persen. "Sekarang penjualan turun dan keuntungan per kilonya pun tak seperti dulu. Paling sekarang bisa ambil untung sekitar Rp 2.000 per kilo," kata dia yang sudah berjualan sejak 1993 ini.
Hal yang sama juga dikatakan Entis (30) pedagang di Pasar Cicaheum. Ia mengungkapkan, kenaikan ini seperti yang terjadi tahun 2014 lalu. Saat itu, kata dia, harga daging ayam juga menembus harga Rp 40 ribu per kilogram.
Selain melonjak, Entis mengatakan pasokan daging ayam pun terus berkurang dari para peternak. Jika kondisi ini dibiarkan, ia khawatir pedagang akan bangkrut. "Sekarang situasinya sudah parah," kata dia yang sudah berjualan sejak lima tahun lalu.