REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Ratusan angkutan umum, ojek dan becak mendatangi gedung Bale Kota Tasikmalaya, Rabu (17/1). Mereka menuntut penghapusan transportasi daring yang dianggap mengikis pendapatan.
Rombongan angkot mulai menggruduk Bale Kota sejak pukul 08.00 WIB. Dari semula belasan, jumlah angkot yang datang terus meningkat hingga mencapai seratusan unit. Menyusul kemudian, ojek sepeda motor dan becak ikut hadir di Bale Kota.
Salah satu sopir angkot jurusan 05 Agus Hamdani mengaku penghasilannya berkurang drastis selama beberapa bulan terakhir. Ia menduga hal ini terjadi lantaran kehadiran transportasi daring.
"Penghasilan saya turun banyak banget bisa sampai setengahnya. Sekarang penumpang makib sedikit, paling mereka pada naik online," katanya saat ditemui.
Sopir angkot lainnya, Herman merasa kehadiran transportasi daring seharusnya bisa disikapi oleh Pemkot dan kepolisian. Menurutnya, layanan transportasi daring belum lah berizin sehingga patut ditindak.
"Kami ini bayar pajak, uji KIR, bayar retribusi, kami taat. Kalau online kan seenaknya, jadi tolong tertibkan," ucapnya.
Berdasarkan pantauan, mereka hanya berkumpul di Bale Kota tanpa berorasi hingga pukul 10.30 WIB ini. Mereka memilih menyetel musik bernada keras sekaligus berjoged ria.
Nampak puluhan anggota Satpol PP berjaga di lokasi tersebut. Sedangkan anggota kepolisian yang berjaga terlihat hanya beberapa personel saja. Kemacetan panjang pun terjadi di sekitaran Bale Kota. Rizky suryarandika