Selasa 16 Jan 2018 19:24 WIB

Satu Korban Selasar Gedung BEI Ambruk Masih Syok

Rep: Fergi Nadira/ Red: Bilal Ramadhan
Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri melakukan pemeriksaan pada lantai mezanine selasar lobi utama gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (16/1).
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri melakukan pemeriksaan pada lantai mezanine selasar lobi utama gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (16/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu korban luka ambruknya selasar tower 2 gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan berangsur membaik. Siti Nurhayati (48) dirawat di rumah sakit daerah umum (RSUD) Tarakan, Jakarta Pusat mengalami luka ringan dan gangguan pada psikisnya. Kepala bidang pelayanan medis RSUD Tarakan, dr. Adjie Kurnianto mengatakan, saat ini Siti dalam kondisi berangsur mebaik. Mengingat kejadian Senin kemarin, Adjie mengungkapkan, pasien belum bisa diketemui oleh pihak mana pun kecuali keluarga.

"Pihak kepolisian juga tadi datang, cuma ngga bisa lihat sebab keadaan pasien masih shock berat, psikisnya kaget akibat kejadian kemarin," ujar Adjie saat ditemui Republika.co.id, di RSUD Tarakan, Selasa (16/1).

Tim dokter telah melakukan CT scan tulang, serta mengecek seluruh kondisi kesehatan Siti. Alhasil, pasien tak mengalami luka berat. "Dalam beberapa hari, jika shock nya sudah hilang, kami izinkan pulang," kata Adjie.

Sebanyak 76 pasien lain dirawat di rumah sakit berbeda di Jakarta. Beberapa di antaranya sudah diizinkan pulang untuk mendapatkan rawat jalan dari pihak rumah sakit. Biaya pengobatan sampai penyembuhan korban atap ambruk tersebut, akan ditanggung BEI juga mengikuti perusahaan-perusahaan di mana masing-masing korban bekerja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement