Selasa 16 Jan 2018 01:40 WIB

Hanura Gelar Munaslub dalam Waktu Dekat

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Indira Rezkisari
Pemecatan OSO. Pengurus Partai DPP Partai HAnura berfoto bersama usai melakukan konferensi pers di Hotel Ambhara, Jakarta, (15/1).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Pemecatan OSO. Pengurus Partai DPP Partai HAnura berfoto bersama usai melakukan konferensi pers di Hotel Ambhara, Jakarta, (15/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perpecahan terjadi di internal Partai Hanura antara Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) dengan jajaran Pengurus Hanura di tingkat pusat dan daerah. Wakil Ketua Umum Hanura Nurdin Tampubolon mengatakan akan ada musyawarah nasional luar biasa (munaslub) Partai Hanura dalam waktu dekat.

Hal ini setelah mosi tidak percaya pengurus Hanura tingkat pusat hingga cabang kepada Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) yang berujung pemecatan OSO dari Ketua Umum Hanura. "Ya nanti akan ada munaslub dalam waktu dekat," ujar Nurdin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin (15/1).

Menurutnya, pencopotan OSO didasarkan adanya dugaan pelanggaran AD/ART partai yang dilakukan OSO. Namun Nurdin tidak secara gamblang menyebut pelanggaran tersebut.

"Nanti akan kita jelaskan. Ada ahlinya nanti akan menjelaskan," ujarnya.

Ia juga optimistis konsolidasi Partai Hanura akan tetap berjalan baik sehingga tidak menggangu konsolidasi Partai Hanura di tahun politik. "Kita akan tetap eksis di 2019 bahkan lebih bagus di tahun-tahun selanjutnya," katanya.

Saat ditanyai apakah hal tersebut telah dikonsultasikan kepada Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Nurdin menjawab diplomatis. Menurut dia, kewenangan tersebut sepenuhnya berada di tangan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hanura bukan Dewan Pembina.

"Dalam hal ini kan gawenya DPP, bukan gawenya daripada Dewan Pembina. Jadi tidak perlu kita, kita bagi-bagi tugas lah. Jadi saya kira mungkin DPD/DPC sudah komunikasi dengan beliau, saya belum tau. Tapi kami harus melakukan apa yang sudah kami lakukan tadi pagi," kata Nurdin.

Kemelut Partai Hanura bermula dari mosi tidak percaya pengurus Hanura tingkat pusat hingga cabang kepada Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO). Hal ini juga berujung pemecatan OSO dari Ketua Umum Hanura oleh Pengurus DPP Hanura.

Salah satu alasan mosi tidak percaya terhadap Oesman Sapta adalah karena OSO dianggap kerap membuat keputusan sepihak terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada). Namun keputusan DPP Hanura yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Sarifuddin Sudding itu tentu tidak diterima oleh OSO yang pada saat yang sama menggelar konferensi pers terkait hal tersebut. OSO justru memecat balik Sarifuddin Sudding sebagai Sekjen Hanura.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement