Senin 15 Jan 2018 17:32 WIB

Dinsos Malang Belum Miliki Program Pencegahan Predator Seks

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Winda Destiana Putri
Anak jalanan
Foto: Dok.Republika
Anak jalanan

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dinas Sosial (Dinsos) Kota Malang mengaku belum memiliki program khusus untuk pencegahan predator seks pada anak jalanan (anjal). Saat ini pihaknya lebih mengedepankan pada bagaimana menumbuhkan keterampilan untuk anak jalanan.

"Kita pencegahan belum ada untuk kasus itu. Tapi kita adanya kegiatan keterampilan dan tausyiah," kata Kepala Dinsos (Kadinsos) Sri Wahyuningtyas saat dihubungi Republika, Senin (15/1).

 

Menurut perempuan yang biasa disapa Yuyun ini, kedua kegiatan tersebut lebih diperuntukkan anak-anak jalan. Dengan kata lain, target anak punk bukan Dinsos Malang yang menanganinya. Dinsos Malang lebih memfokuskan pada satu panti yang menangani anak jalanan di Kota Malang.

 

"Kita ada ustaz yang menangani anak jalanan di satu panti. Panti ini kerjasama dengan Dinsos dalam memberikan keterampilan, tausyiah, sembako dan sebagainya," tegas dia.

 

Hingga saat ini, Yuyun menyebutkan, terdapat 200 anjal yang berada di Kota Malang. Dari sejumlah wilayah yang ada di Malang, Kota Lama yang paling banyak memiliki anjal. Kelompok anjal sendiri lebih banyak didominasi anak usia SD sampai SMP.

 

Menurut Yuyun, mayoritas anjal di Kota Malang masih berstatus sebagai pelajar. Dalam hal ini, mereka keluar sebagai anjal apabila tidak memiliki uang saku. "Kalau punya uang, ya mereka enggak keluar," tambah dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement