Senin 15 Jan 2018 08:42 WIB

Pencahayaan Baru GBK Hemat Listrik 50 Persen

Wajah Baru Stadion Utama Gelora Bung karno (SUGBK) usai dilakukan renovasi untuk Asian Games 2018, Jakarta, Sabtu (13/1).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Wajah Baru Stadion Utama Gelora Bung karno (SUGBK) usai dilakukan renovasi untuk Asian Games 2018, Jakarta, Sabtu (13/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengeluarkan fakta dan data bahwa penggunaan energi untuk pencahayaan Stadion Gelora Bung Karno (GBK) mampu menghemat 50 persen daya pascarenovasi. Melalui data dari Kementerian ESDM, Senin (15/1), stadion ini diterangi lampu berkekuatan 3.500 lux atau tiga kali lebih terang dari sebelumnya. Namun, pencahayaan GBK 50 persen lebih hemat karena menggunakan lampu LED, bukan lampu konvensional.

Pencahayaan GBK menggunakan titik lampu sebanyak 610 set yang terkoneksi dengan sistem tata suara yang berkekuatan hingga 80 ribu watt PMPO. Koneksi membuat pergerakan lampu dapat seirama dengan musik yang dimainkan.

Wajah baru GBK diikuti dengan sistem baru penyediaan listriknya. Stadion ini dilengkapi panel surya dengan kapasitas 420 kWp yang mampu menghasilkan rata-rata 1.470 kWh/hari. Melengkapi sumber utama energi stadion yang berasal dari tenaga surya, listrik GBK juga terkoneksi dengan sumber listrik dari PLN dan genset.

Pencahayaan sebelumnya memakai teknologi metal halide, membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk pemanasan sebelum dapat dihidupkan, sekarang dengan LED bisa difungsikan sebagai interactive dynamic lighting.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo melalui akun Facebook-nya juga menyebutkan bahwa stadion ini adalah salah satu stadion dengan pencahayaan terbaik di dunia. Pernyataan tersebut bukanlah tanpa alasan. Selain ramah lingkungan karena menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai sumber utama listriknya, GBK juga telah menggunakan lampu Light Emitting Diode (LED) standar tertinggi yang diakui federasi sepakbola dunia (FIFA) dan federasi atletik internasional (IAAF).

Beberapa perubahan terkini lainnya, stadion yang dibuka pada tahun 1962 itu, yakni perubahan kursi penonton menjadi kursi tunggal. Sehingga kapasitas menjadi 76 ribu kursi.

Stadion utama GBK saat ini juga sudah memiliki empat ruang ganti yang masing-masing dilengkapi ruang pelatih, ruang tunggu, kamar ganti pakaian pemain, kamar mandi dengan toilet, shower wastafel, bak dengan pilihan air panas dan dingin, serta ruang pijat.

GBK pun dilengkapi dengan ruang media yang dibuat nyaman sehingga para pewarta bahkan bisa menggunakannya sebagai studio mini dan kantor sementara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement