Jumat 12 Jan 2018 18:35 WIB

Pengosongan Lahan Bandara Kulon Progo Selesai

Rep: Eric Iskandarsjah/ Red: Indira Rezkisari
Kondisi bangunan yang jadi tempat relokasi warga yang terkena dampak pembangunan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulonprogo, Selasa (25/9).
Foto: Republika/Eric Iskandarsjah
Kondisi bangunan yang jadi tempat relokasi warga yang terkena dampak pembangunan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulonprogo, Selasa (25/9).

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Pelaksanaan pengosongan lahan atau land clearing tahap II oleh PT Angkasa Pura I (Persero) di area proyek bandara baru Yogyakarta sudah selesai dilaksanakan. Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero), Israwadi menjelaskan, PT Angkasa Pura I (Persero) telah bekerjasama dengan Kepolisian, TNI AD, TNI AU dan Satpol PP Kulon Progo untuk melakukan pengamanan pada saat pengosongan lahan untuk pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA).

Kegiatan pengosongan lahan tahap II yang dilaksanakan oleh PT Angkasa Pura I "(Persero) Kantor Cabang Yogyakarta dilakukan pada rumah yang sudah tidak berpenghuni dan tanaman yang sudah di konsignasikan ke Pengadilan Negeri Wates," ujar Israwadi, Jumat (12/1).

Terkait kondisi yang terjadi awal pekan lalu (8/1), Israwadi juga menjelaskan, tim pengamanan berusaha untuk menjaga warga agar tidak memasuki area pengosongan lahan. Hal tersebut menimbulkan aksi saling dorong antara warga dengan tim pengamanan yang tidak dapat diantisipasi.

Dalam proses pengosongan lahan, Angkasa Pura I juga memberikan kesempatan kepada warga yang memohon untuk dapat melakukan panen di pekarangannya. Selanjutnya, untuk meminimalisir penolakan warga yang terjadi dalam pelaksanaan pengosongan lahan (land clearing), PT Angkasa Pura I (Persero) terus berupaya untuk melakukan komunikasi secara persuasif. "Hal tersebut telah dilaksanakan oleh PT Angkasa Pura I (Persero) sejak awal perencanaan proyek bandara baru Yogyakarta, melalui sosialisasi kepada warga," kata dia.

Saat ini sebagian besar bandara-bandara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I (Persero) tengah mengalami kondisi lack of capacity. Oleh karenanya, perlu dilakukan pengembangan serta pembangunan untuk mendukung tingginya permintaan pelayanan transportasi udara dengan tetap mengutamakan keselamatan, keamanan dan kenyamanan.

Menurutnya, pengembangan dan pembangunan Bandara Internasional Baru Yogyakarta di Kuloprogo dilakukan sepenuhnya menggunakan dana internal dan obligasi.

Sementara, Agus Pandu Purnama, General Manager (GM) PT Angkasa Pura I (Persero) cabang Bandara Adisutjipto Yogyakarta menjelaskan, Sehubungan dengan apa yang terjadi pada pelaksanaan pengosongan lahan, ia telah berupaya memberikan instruksi kepada tim pengamanan untuk menjaga berjalannya pengosongan lahan secara baik.

"Sejak awal kami telah berupaya untuk berkomunikasi, dengan cara melakukan sosialisasi pembangunan bandara baru Yogyakarta kepada warga, khususnya yang terdampak," ujar pandu.

Kehadiran bandara baru Yogyakarta diharapkan juga akan meningkatkan pertumbuhan sosial dan ekonomi di Yogyakarta khususnya Kulonprogo. Sehingga, lanjutnya, diharapkan warga Kulon Progo dapat bekerjasama untuk memberikan kontribusi terhadap seluruh tahapan pembangunan bandara baru Yogyakarta.

"Kami sangat berharap bandara baru Yogyakarta segera dapat terwujud guna memberikan kemanfaatan dari segi sosial dan ekonomi untuk masyarakat Kulon Progo dan Yogyakarta secara umum. Oleh karena itu, kami mengimbau kepada warga penolak untuk dapat bekerjasama mewujudkan cita-cita besar ini," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement