REPUBLIKA.CO.ID, BENOA -- Pemerintah akan menambah dan memperbaiki sejumlah fasilitas di Bandara I Gusti Ngurah Rai menjelang pertemuan tahunan IMF-World Bank tanggal 8-14 Oktober 2018 di Bali. Diantaranya adalah pembangunan ruang VIP dan apron.
"Kalau dari sisi perhubungan, kita akan menyiapkan sebaik mungkin bandara di Bali seperti menambah fasilitas pembangunan ruangan VIP dan apron untuk pesawat yang angkut delegasi," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada pers di Benoa, Bali, Rabu (10/1).
Hal itu disampaikan menhub usai acara pengukuhan nama KRI I Gusti Ngurah Rai oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Hadir dalam acara itu antara lain Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, serta Gubernur Bali I Made Mangku Pastika.
Menurut Menhub, langkah itu dilakukan untuk memberikan kesan cantik dan bagus mengenai Bali khususnya dan Indonesia umumnya dalam menyambut delegasi asing. Selain mempersiapkan secara optimal Bandara Ngurah Rai, katanya, pemerintah juga akan menyiapkan bandara di Banyuwangi dan Labuan Bajo.
"Kita tentunya ingin menyambut tamu dengan baik dan memberikan kesan bahwa Indonesia layak dikunjungi," kata Menhub.
Bali akan menjadi tuan rumah dari acara tahunan IMF-World Bank akan dihadiri oleh 15 ribu delegasi dari 189 negara anggota IMF dan World Bank. Menhub mengatakan pemerintah berencana akan menambah satu landasan pacu Bandara Ngurah Rai untuk menjawab ramainya lalu lintas pesawat di Bali.
"Kita sedang garap rencana induk sehingga ada landasan pacu yang menjorok ke laut. Landasan itu mampu didarati A380 dengan biaya lebih Rp 10 triliun," kata Menhub.