Senin 08 Jan 2018 19:08 WIB

Pemulihan Lapas Banda Aceh Butuh Anggaran Rp 2,5 Miliar

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Andi Nur Aminah
Aparat Kepolisian bersenjata laras panjang melakukan pengamanan pasca kerusuhan napi di Lapas Banda Aceh (ilustrasi)
Foto: Antara/Ampelsa
Aparat Kepolisian bersenjata laras panjang melakukan pengamanan pasca kerusuhan napi di Lapas Banda Aceh (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekertaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ses Ditjen PAS) Sri Puguh Budi Utami mengungkapkan, dibutuhkan dana hingga Rp 2,5 miliar untuk memulihkan kembali kondisi fisik Lapas Banda Aceh pasca pembakaran yang dilakukan oleh oknum Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pada Kamis (4/1) pekan lalu. Diketahui, sasaran utama pembakaran oleh para WBP saat kejadian adalah ruang dan server milik Lapas Banda Aceh.

Kami akan segera membentuk tim khusus untuk merehabilitasi Lapas Banda Aceh," ucap Utami sapaan akrabnya, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (8/1).

Utami melanjutkan, saat ini server milik Lapas Banda Aceh sudah diperbaiki. Begitu pun perbaikan dan pembangunan beberapa sarana lainnya. Termasuk beberapa blok hunian yang juga dalam kondisi mengkhawatirkan.

Selain itu, tambah Utami, direncanakan pula pemulihan fisik bangunan dan penambahan beberapa fasilitas lainnya yang menjadi prioritas. "Misalnya, matras untuk tempat tidur para WBP, alat komunikasi HT, borgol, senjata pendek, dan bubuk merica sebagai kelengkapan pengamanan di dalam Lapas," kata dia.

Ia melanjutkan, Ditjen PAS juga akan terus memantau bila adanya dugaan kuat keterlibatan petugas Lapas pada insiden kerusuhan tersebut. Menurutnya, penegakan integritas petugas pemasyarakatan, harus lebih ditingkatkan. "Penguatan kapisitas pegawai secara rutin dan terus menerus, mulai dari pimpinan hingga level terbawah. Peraturan ditegakkan dan dijalankan, yang melanggar, pecat!," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement