REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa bertemu dengan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla. Pertemuan tersebut terkait dengan keputusannya untuk mencalonkan diri dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2018.
Dikabarkan dalam pertemuan itu, Mensos Khofifah bertemu dengan Wapres JK untuk berpamitan. Sebab, Khofifah akan fokus mempersiapkan diri dalam Pilgub Jawa Timur 2018.
Akan tetapi, belum diketahui apakah ketika pertemuan tersebut Khofifah membawa surat pengunduran diri dari Kabinet Kerja. Dalam Pilkada Jawa Timur 2018, Khofifah berpasangan dengan Bupati Trenggalek Emil Dardak. Keduanya diusung oleh lima partai yakni Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Hanura.
Sebelumnya, Khofifah telah mengantongi izin Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Timur 2018. Pencalonan khofifah menimbulkan tanya terkait pengganti dirinya di Kabinet Kerja. Bahkan, isu reshuffle Kabinet Kerja telah santer terdengar sejak Oktober 2017 lalu.
Pada Selasa (28/11) lalu, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, jika Khofifah sudah resmi mengikuti Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2018, maka tidak bisa merangkap jabatan sebagai menteri. Sebab, tugas menteri sangat penting dan berhubungan dengan masyarakat. Selain itu, hal tersebut demi kepentingan Khofifah agar bisa fokus mempersiapkan diri dalam bursa Pilgub Jatim 2018.
"Menteri sosial sangat penting, harus berurusan dengan masyarakat dan sebagainya, ya kalau sibuk kampanye bagaimana caranya. Ini demi Ibu Khofifah sendiri juga, karena supaya intensif kan," kata Jusuf Kalla.
Ketika ditanya mengenai sosok pengganti Khofifah, Jusuf Kalla masih enggan menyampaikan. Dia berharap nantinya sosok pengganti Khofifah memiliki kemampuan dan kerja keras untuk melanjutkan tugas-tugas sebagai menteri sosial.
"Saya kira bukan soal dari mana, (tapi) sanggup tidak melanjutkan usaha Ibu Khofifah. Kan, Ibu Khofifah termasuk menteri yang cukup baik," ujar Jusuf Kalla.