REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Depok Mohammad Idris mengajak warga ikut menjaga kelestarian bela diri silat Betawi sebagai seni budaya tradisional asli Indonesia.
"Saya harap lewat organisasi Pencak Silat (PS) Cimacan Galuh Mekar Cinere (CGMC), perguruan silat yang ada bersatu untuk meningkatkan minat generasi muda terhadap seni bela diri warisan leluhur tersebut," katanya di Depok, Senin (8/1).
Ia mengkhawatirkan kalau tidak mendapatkan perhatian dari elemen masyarakat, maka lambat laun seni bela diri pencak silat bisa tergerus zaman. "Ini adalah upaya yang positif dalam menjaga budaya tradisional agar tetap eksis di masyarakat," ujarnya.
Dengan adanya perguruan, kata Idris, merupakan langkah strategis guna mendidik generasi muda Depok tentang filosofi seni bela diri. Berlatih pencak silat, ujarnya, bukan untuk kesombongan atau menjadi sering berkelahi, tapi, untuk menjaga diri dan melindungi yang lemah.
Selain itu, wali kota juga mengajak agar jawara-jawara pencak silat dapat bersinergi bersama tiga pilar di lingkungannya masing-masing. Hal itu termasuk memberikan kontribusi dalam menjaga daerah-daerah rawan kriminalitas.
"Kami juga berharap, dengan adanya perguruan Pencak Silat Cimacan Galuh Mekar Cinere, selain sebagai wadah silaturahmi antarjawara, juga meningkatkan keamanan Kota Depok," ujarnya.
Sementara itu, Manin HS selaku Ketua PS Cimacan Galuh Mekar Cinere berterima kasih terhadap dukungan yang ditunjukkan pemerintah terhadap kelangsungan seni bela diri pencak silat Betawi. Ia berharap, keberadaan organisasinya berkontribusi positif terhadap generasi muda Depok agar tidak terjerumus terhadap lingkungan yang negatif.
"Pesan orang tua kita, agar jangan sampai anak-anak kita itu tidak memiliki bekal apa pun di masa depan mereka. Dengan mempelajari pencak silat, upaya kita untuk memberikan bekal bela diri, terhadap mereka sehingga bisa menjadi orang yang bermanfaat," katanya.