Ahad 07 Jan 2018 22:05 WIB

Bendung Pengaruh Adiksi Handphone, Taman Bacaan Dibangun

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Endro Yuwanto
Anak-anak di Lapangan Atletik Cepu, Blora, Jawa Tengah, antusias meminjam dan membaca buku.
Foto: dok cepu baca buku
Anak-anak di Lapangan Atletik Cepu, Blora, Jawa Tengah, antusias meminjam dan membaca buku.

REPUBLIKA.CO.ID, BLORA -- Gersangnya aktivitas produktif di Cepu, Blora, Jawa Tengah terhadap literasi, membuat Indah Salimin (26 tahun) mendirikan komunitas Cepu Baca Buku (CBB). Dibantu temannya, generasi muda Cepu itu untuk menyediakan buku-buku bagi para warga Cepu khususnya anak dan remaja guna membendung pengaruh adiksi handphone dan permainan teknologi lainnya.

Komunitas yang mulai aktif pada Juni 2017 ini menyediakan berbagai macam buku untuk dipinjamkan secara cuma-cuma dengan syarat hanya menjaminkan kartu identitas (kartu pelajar).

Indah bersama delapan relawan tetap, rutin membuka lapak membaca dua kali dalam sepekan. Sore pukul empat pada Sabtu di Taman Kilometer 0 Pertamina Cepu dan Ahad pagi pukul 06.00 WIB di kawasan Lapangan Atletik Cepu.

Dalam kegiatan tersebut, semua buku koleksi Komunitas Cepu Baca Buku digelar dan dipersilakan untuk dibaca di tempat atau dibawa pulang oleh siapa saja yang berminat, secara gratis, dengan menjaminkan kartu identitas.

"Melalui kegiatan ini, kami ingin minat baca di Cepu meningkat dan orang-orang yang suka baca makin aktif menularkan hobi bacanya. Kegiatan ini dari masyarakat dan untuk masyarakat Cepu," ujar Indah saat dihibungi Republika.co.id, Ahad (7/1).

Jika tak sempat dan ketinggalan mengunjungi lapak pada Sabtu dan Ahad, Indah membuka tempat rumah baca di Desa Tegal Rejo Timur No 14 di Cepu, Blora, Jawa Tengah yang dibuka setiap hari dan siapapun dapat meminjam buku dan membacanya.

Bermodalkan sumbangan buku-buku dari masyarakat luar, kini Cepu Baca Buku digandrungi banyak pembacanya. Mulai dari anak kecil, remaja, hingga masyarakat umum antusias ke lapak yang dibuka setiap Sabtu dan Ahad itu. "Ada donasi dari donatur dan uangnya kami salurkan untuk membuat rak buku, pembelian buku-buku, dan hal-hal lain," ujar Indah.

Komunitas Cepu Baca Buku juga melakukan gerakan kampanye digital melalui media sosial Instagram, mengingat tingginya antusiasme warga Cepu terhadap media sosial ini. Akun Instagram bernama @cepubacabuku, mulai aktif pada 24 Juli 2017. Saat ini akun tersebut telah memiliki hampir 700 pengikut dan telah mengunggah sekitar 67 foto yang berisi orang-orang yang membaca di kawasan Cepu, kutipan inspiratif mengenai buku, dan profil buku koleksi Komunitas Cepu Baca Buku beserta informasi cara peminjamannya.

"Kami lebih menutamakan ke anak-anak dan remaja, karena itu donasi buku anak-anak dan novel lebih diharapkan," kata Indah.

Selain itu, dari sekian buku donasi milik Cepu Baca Buku, Indah membagikan buku secara cuma-cuma dalam segmen #CepuBagiBagiBuku melalui kuis di media sosial Intagram. Tidak ketinggalan, selain buku, komunitas tersebut mengadakan acara-acara seperti pemutaran dan diskusi film.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement