REPUBLIKA.CO.ID, SITUBONDO -- Banjir bandang terjadi di Sungai Samir, Desa Bantal, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, dan menerjang beberapa rumah warga yang berada di bantaran sungai. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Situbondo, Gatot Trikorawan, Ahad (7/1) petang mengatakan terdampak banjir luapan sungai (bandang) adalah RT 15 RW 03 dan RT 11 RW 03, Dusun Samir, Desa Bantal, Kecamatan Asembagus.
"Ada tiga rumah warga yang lokasinya di bantaran sungai, bagian belakang rumahnya terkena banjir luapan sungai tersebut," kata Gatot Trikorawan.
Selain menerjang beberapa rumah warga bagian belakang rumah (dapur), kata dia, banjir bandang yang datang secara tiba-tiba itu juga merusak jembatan bambu dan jembatan permanen serta areal pertanian di sekitar sungai.
Dari keterangan salah seorang perangkat Desa Bantal Nur Fawaid, katanya, pada sekitar pukul 13.00 WIB terpantau meningkatnya debit air Sungai Samir, akan tetapi masih aman dan tidak ada tanda-tanda air akan terus membesar.
"Namun selang beberapa saat kemudian sekitar pukul 14.00 WlB air sungai semakin besar disertai material kayu dan lumpur dan hingga menghanyutkan beberapa jembatan bambu serta jembatan permanen," kata dia.
Menurut Gatot, luapan air sungai juga menutup jalan desa dengan ketinggian air bercampur lumpur dan material kayu sekitar 30 cm dan mengakibatkan jalan desa bisa dilalui karena tertutup lumpur dan kayu.
"Setelah sekitar satu jam kemudian sekira pukul 15.00 WIB debit air Sungai Samir terus menurun. Sedangkan kerugian akibat banjir bandang sampai saat ini masih dilakukan pendataan," ucapnya.
Informasi diperoleh, saat banjir luapan air sungai tersebut datang, warga yang tinggal di bantaran sungai berhamburan ke luar rumah dan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan aman.
Ikuti Whatsapp Channel Republika