REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pasangan Nurul Arifin-Chairul Yaqin Hidayat yang diusung Partai Golkar, Demokrat, dan PKB pada Pemilu Wali Kota Bandung 2018 akan mendaftar ke KPU pada Rabu (10/1). Kedua pasangan tersebut berjanji, akan langsung melengkapi seluruh persyaratan yang ditentukan terkait pencalonan, termasuk penyusunan berkas visi dan misi.
Calon Wali Kota Bandung Nurul Arifin mengatakan, pihaknya akan mendaftar pada hari terakhir. Ini tidak terlepas dari instruksi DPD Partai Golkar dan Demokrat yang meminta pendaftaran calon wali kota/bupati dari partai tersebut mendaftar di hari terakhir.
"Karena tanggal 9-nya akan ada pendaftaran Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (calon gubernur-wakil gubernur Jawa Barat yang diusung Demokrat dan Golkar)," ujar Nurul saat peresmian posko pemenangan Nurul-Yaqin di Bandung, Ahad (7/1).
Nurul mengatakan, pihaknya telah menyusun visi misi kepemimpinan yang akan diterapkan jika terpilih sebagai pemimpin Kota Bandung. Beberapa di antaranya menyangkut tata kelola pemerintahan yang bersih, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi.
Selain itu, pasangan ini pun mengaku menaruh perhatian pada permasalahan perempuan dan anak-anak. "Termasuk kami sangat concern kepada kaum disabilitas," ucapnya.
Untuk isu perempuan, kata Nurul, ia memastikan dirinya akan mempertahankan 30 persen pejabat pemerintahan dari kaum ibu. Selain itu, ia berjanji akan menekan angka kekerasan terhadap perempuan. "Karena angka kekerasan terhadap perempuan ini cukup tinggi," katanya.
Di tempat yang sama, Chairul optimistis dukungan kepadanya akan terus bertambah dari partai lainnya. "Insya Allah PAN akan segera bergabung," ucapnya.
Dengan tambahan ini, Chairul berharap akan semakin menambah peluang kemenangannya. Sementara itu, Politisi Senior Otje Popong Djundjunan hadir dalam peresmian tersebut. Anggota DPR RI ini berpesan agar tim Nurul-Chairul memperjuangkan kemenangan dengan cara yang jujur. Popong meminta, agar juniornya ini tidak menjelek-jelekkan pasangan lain. Karena, ini bukan budaya Sunda.