REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari mengatakan, pembentukan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sudah tepat untuk melindungi sektor penting negara. Apalagi kata dia dengan terpilihnya Mayjen TNI (Purn) Djoko Setiadi sebagai Kepala BSSN.
"Selamat bertugas Pak Djoko, saya harap nantinya BSSN dapat dimanfaatkan untuk menjaga sektor-sektor penting di negeri ini," ujar Kharis melalui keterangan tertulis, Rabu (3/1).
Menurut Kharis, kondisi Indonesia saat ini memang memerlukan BSSN yang dapat bersinergi dengan semua lembaga berkaitan dengan cyber security. Oleh karena itu Kharis berharap BSSN bisa segera bergerak dan mengisi pos-pos di lembaga.
Kharis berharap, pos-pos tersebut diisi oleh orang-orang profesional dan independen. Mengingat dibentuknya BSSN ini langsung di bawah Presiden RI atau setingkat dengan Kementerian sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 133 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Perpres Nomor 53 Tahun 2017 tentang Badan Siber dan Sandi Negara.
"Jadi BSSN ini adalah lembaga independen, tidak berpihak pada kepentingan apapun, kerja untuk negara, pastikan itu," tegasnya.
Agenda terdekat menurutnya adalah pemilihan legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres). Ini menjadi tantangan bagi BSSN untuk membuktikan keberadaannya mampu memberikan penanganan yang lebih baik terhadap tantangan cyber security yang sangat dinamis.
"Selain itu juga menjaga infrastruktur krusial, mulai dari sektor publik, keuangan, transportasi, dan segala sektot wajib dijaga data-data milik kita dari peretasan pihak luar. Pastikan kedaulatan internet kita jangan sampai disusupi pihak asing dan mencuri data-data kita," jelas Kharis.
Terakhir Kharis berpendapat bahwa Djoko akan mampu untuk mengemban amanah tersebut. Pasalnya Djoko sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Kepala Lembaga Sandi Negara (Lamsaneg).
"Saya yakin Pak Djoko Setiadi bisa mengemban amanah itu dengan sebaik-baiknya karena sebelum ini sudah menjabat sebagai Kepala Lemsaneg," ujarnya.