REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno enggan terburu-buru menjawab tantangan Presiden Joko Widodo terkait pemberian subsidi bagi kereta api Bandara Soekarno-Hatta dari Pemprov DKI. Sandi menilai langkah itu harus dikomunikasikan dengan legislatif.
"Kami menanggapi secara positif, ini perintah Presiden. Sekarang kita lagi mengkaji bagaiman opsi-opsinya. Saya nggak bisa suka - suka, itu harus ngomong sama yang punya anggaran, DPRD," kata Sandi di Balai Kota, Rabu (3/1).
Namun, Sandi berjanji akan mempelajari dan mengkaji usulan subsidi untuk kereta bandara tersebut. Namun, dia menegaskan bahwa hal tersebut harus melibatkan semua pihak sebelum mengambil keputusan. "Nanti akan kita kaji, permintaan Presiden harus ditindaklanjuti," ujar dia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi berharap tarif yang berlaku sekarang bisa dipertahankan. Ia bahkan mengusulkan agar penumpang kereta bandara mendapatkan subsidi dari Pemprov DKI supaya harganya lebih terjangkau.
Jokowi melanjutkan, pengoperasian kereta bandara merupakan salah satu dari penyediaan moda transportasi untuk mengurangi kemacetan. Pasalnya, sekarang jalanan di Ibu Kota sudah dipenuhi kendaraan pribadi.
Dengan begitu, penyediaan transportasi massal berbasis rel bisa membuat penumpang menuju Bandara Soekarno-Hatta tidak takut telat lantaran kedatangan kereta bisa diprediksi.