REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam mengapresiasi dedikasi dan semangat pengabdian seluruh Prajurit dan Aparatur Sipil Negara (ASN) jajaran TNI selama 2017. Menurut dia, mereka melewati tahun 2017 dengan sarat prestasi dan kinerja yang baik.
"Perkembangan situasi dan kondisi keamanan nasional saat ini lebih baik dari pada tahun-tahun sebelumnya. Selama kurun waktu satu tahun, telah banyak yang kita perbuat sesuai tugas yang diamanahkan kepada TNI, baik Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP)," kata dia dalam keterangan pers diterima Republika.co.id, Rabu (3/1).
Hadi mengatakan, banyak tugas OMSP yang telah dikerjakan oleh prajurit TNI yang melebihi panggilan tugas. Salah satunya di penghujung tahun 2017, di mana prajurit TNI berhasil membebaskan sandera di Timika, Papua Barat.
Demikian juga pelaksanaan tugas luar negeri, prajurit TNI yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB dinilai berhasil. Itu karena mereka dapat berbaur dengan masyarakat setempat dan diapresiasi oleh masyarakat dunia. "Inilah wujud profesionalisme yang telah ditunjukkan oleh para prajurit TNI," lanjut dia.
Hadi berharap, prestasi dan kinerja optimal TNI yang telah mendapatkan penilaian positif dari masyarakat selama ini harus senantiasa dipertahankan dan ditingkatkan di masa mendatang. Mereka pun diminta untuk menjadi suri tauladan dalam kepatuhan dan ketaatannya.
"Impelementasinya, Prajurit dan ASN jajaran TNI harus selalu menjadi suri tauladan dalam kepatuhan dan ketaatan terhadap ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku dimanapun berada dan bertugas," tuturnya.
Di balik kesuksesan pelaksanaan tugas tersebut, kata dia, masih ada oknum Prajurit dan ASN TNI yang melakukan tindakan dan perilaku yang melanggar norma dan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Hadi menilai, hal itu harus diselesaikan secara adil dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
"Semua pelanggaran yang dilakukan oleh oknum Prajurit dan ASN TNI harus diselesaikan secara adil dan sesuai ketentuan hukum yang berlaku," ujar dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika