REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Selama libur akhir tahun 2017 Museum Gunungapi Merapi (MGM) dikunjungi sekitar 22.914 wisatawan, baik domestik maupun mancanegera. Angka itu tercatat selama 9 hari sejak Jum'at (22/12) lalu sampai Senin (1/1).
"MGM memperoleh catatan pendapatan sebesar 161.240.000 rupiah yang terdiri atas pendapatan hasil penjualan tiket sebesar 114.845.999 rupiah dan hasil penjualan tiket film sebesar 46.395.000 rupiah," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman Aji Wulantara kepada Republika, Selasa (2/1).
Ia menerangkan, wisatawan yang berjumlah total 22.914 itu masih didominasi wisatawan nusantara yaitu sebanyak 22.859 orang atau mencapai 99 persen. Wisatawan mancanegara untuk libur Nataru kali ini sebanyak 55 orang atau satu persen.
Dari angka tersebut, setidaknya rata-rata perharinya MGM dikunjungi 2.500 lebih wisatawan selama masa-masa liburan. Menurut Aji, ini merupakan tantangan tersendiri bagi semua pihak untuk terus berupaya meningkatkan diplomasi budaya kepada masyarakat. "Khususnya terhadap masyarakat mancanegara, termasuk di dalamnya mahasiswa asing yang belajar di wilayah DIY," ujar Aji.
Walau bangga atas raihan ini, ia menekankan, upaya-upaya perbaikan akan terus dilakukan di masa-masa mendatang. Untuk menambah daya tarik di antaranya tentu memperbanyak atraksi seni budaya di kawasan Museum Gunungapi Merapi.
Ia menegaskan, baik MGM maupun Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman sangat terbuka bagi komunitas-komunitas dan pemangku kebijakan lain. Termasuk, untuk mengadakan even-even di kawasan Museum Gunungapi Merapi.
Kecuali pada 25 Desember 2017, MGM nonsetop terbuka bagi wisatawan sepanjang libur Nataru kali ini. Dari total wisatawan itu, terhitung mereka yang turut menonton film Mahaguru Merapi sebanyak 8.215 orang yang terdiri dari 8.209 domestik dan enam mancanegara.