Selasa 02 Jan 2018 20:55 WIB

Awal 2018, RSUD Syamsudin Sukabumi Tangani Pasien Difteri

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Winda Destiana Putri
Imunisasi difteri.
Foto: Antara.
Imunisasi difteri.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH Kota Sukabumi menangani empat pasien suspect difteri di awal Januari 2018. Kini ke empat pasien ini telah mendapatkan perawatan di ruang isolasi.

"Pada 1-2 Januari 2018 ini, kami menerima pasien suspect difteri sebanyak empat orang," ujar Ketua Tim Penanganan Informasi dan Keluhan RSUD Syamsudin SH Kota Sukabumi, Wahyu Handriana kepada wartawan, Selasa (2/1). Ke empat pasien ini merupakan warga Kota Sukabumi yakni dari Subangjaya dan Cisarua, Kecamatan Cikole.
 
Penanganan pasien suspect difteri ini lanjut ahyu dilakukan oleh dokter spesialis anak dan dirawat di ruang isolasi yakni ruang Tanjung. Saat ini kata dia ke empat pasien dalam kondisi membaik.
 
Biasanya ungkap Wahyu, perawatan untuk pasien susfect difteri selama seminggu. Kepastian status pasien tersebut positif atau negatif difteri lanut dia masih menunggu hasil pemeriksaan.
 
Lebih lanjut Wahyu mengungkapkan, pada akhir 2017 lalu RSUD Syamsudin juga menangani empat pasien suspect difteri. Dari empat pasien tersebut satu diantaranya positif difteri dan tiga lainnya negatif. 
 
Ke empat pasien ini ujar dia telah dipulangkan ke rumahnya karena sudah membaik kesehatannya. Wahyu menuturkan, RSUD Syamsudin juga sempat merujuk seorang pasien difteri asal Kabupaten Sukabumi ke RSHS Bandung yang akhirnya meninggal di rumah sakit tersebut.
 
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi Lulis Delawati mengatakan, untuk penanganan kejadian luar biasa (KLB) ini dinkes melakukan penanganan berupa Outbreak Response Imunization (ORI) difteri atau imunisasi massal/serentak. "ORI merupakan salah satu upaya yang dilakukan terhadap KLB yang ditentukan oleh kemenkes dan Dinkes Jabar," imbuh dia kepada wartawan.
 
Terutama dalam menentukan kota/kabupaten mana yang melakukan ORI difteri. Di mana ada 82 kota/kabupaten di Indonesia didasarkan kajian akan menggelar imunisasi massal. Pemberian imunisasi diberikan pada umur satu tahun hingga kurang dari 19 tahun dengan tiga jenis vaksin dan tiga kali pemberian yakni 0 bulan, 1 bulan, dan 6 bulan kemudian.
 
Lulis menerangkan khusus untuk Kota Sukabumi sasaran pemberian vaksin mencapai sebanyak 100.614 jiwa. Data sementara ini bersumber dari Pusdatin dan masih menunggu hasil pemutakhiran data di tingka puskesmas. Untuk mencegah difteri salah satunya dengan pemberian imunisasi, kata Lulis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement