Selasa 02 Jan 2018 18:06 WIB

Legislator Gerindra: Bamsoet Bisa Pimpin DPR

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Riza Patria memberikan paparannya saat Diskusi Media di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (3/10).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Riza Patria memberikan paparannya saat Diskusi Media di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi II DPR Ahmad Riza Patria menilai, Ketua Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo adalah politikus yang memiliki kompetensi untuk menjadi pengganti Setya Novanto sebagai Ketua DPR RI. Legislator Gerindra itu mengatakan, siapapun kader Golkar yang menjadi Ketua DPR harus memiliki integritas dan kompetensi yang baik.

"Saya melihat Partai Golkar memiliki banyak kader yang memiliki kompetensi dan kapasitas untuk menduduki jabatan ketua DPR RI, termasuk Bambang Soesatyo," katanya, Selasa (2/1).

Menurut Ahmad Riza Patria, dari banyak kader tersebut, beredar rumors di media, ada beberapa nama kader Partai Golkar yang disebut-sebut berpeluang menjadi ketua DPR RI hingga 2019 menggantikan Setya Novanto, yakni Agus Gumiwang Kartasasmita, Zainuddin Amali, Ridwan Hisjam, Aziz Syamsuddin, serta Bambang Soesatyo.

Ketua Bidang Kajian Kebijakan Politik DPP Partai Gerindra itu meyakini Partai Golkar akan menunjuk kader terbaiknya untuk menjadi ketua DPR RI hingga tahun 2019. Menurutnya, berdasarkan UU No. 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, DPRD (MD3), penunjukan ketua DPR RI pengganti Setya Novanto, sepenuhnya kewenangan Partai Golkar.

"Dalam pandangan saya, siapapun yang ditunjuk oleh Partai Golkar menjadi ketua DPR RI, saya kira sudah mempertimbangkan faktor integritas dan kompetensi," kata Riza Patria.

Riza menambahkan, Bambang Soesatyo dan nama-nama lainnya yang disebut-sebut sebagai kandidat ketua DPR RI memiliki pengalaman dan kompetensi yang baik, karena mereka adalah anggota DPR RI yang sudah beberapa periode.

"Saya berharap siapa pun yang ditunjuk jadi ketua DPR RI, dapat membawa DPR menjadi lebih baik. Apalagi, tahun 2018 dan 2019 adalah tahun politik sehingga DPR bisa lebih baik," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement