Selasa 02 Jan 2018 12:20 WIB

Polisi: Serangan di Polsek Bantoala Bukan Bom, Tapi Meledak

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andi Nur Aminah
Anggota kepolisian membawa anjing pelacak memeriksa Tempat Kejadian Perkara (TKP) pasca kejadian pelemparan bom di halaman Polsek Bontoala, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (1/1).
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Anggota kepolisian membawa anjing pelacak memeriksa Tempat Kejadian Perkara (TKP) pasca kejadian pelemparan bom di halaman Polsek Bontoala, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (1/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto menyatakan, Polri belum memastikan serangan di Mapolsek Bontoala, Makassar, Sulawesi Selatan pada Senin (1/1) dini hari menggunakan bom. Menurut Setyo, polisi masih memeriksa unsur-unsur yang terkandung dalam benda tersebut.

"Sebenarnya bom juga bukan, ya kalau boleh dibilang itu meledak ya meledak sih, karena diisi mercon saja ya meledak begitu kan. Cuman mercon ditaruh di salah satu semacam pipa paralon itu dikasih baut-baut," kata Setyo di Markas Besar Polri, Jakarta, Selasa (2/2).

Benda tersebut, menurut Setyo diprediksi buatan sendiri. Pada penyerangan oleh orang tak dikenal tersebut, ledakan sempat terjadi tiga kali dan melukai dua orang anggota polisi. Namun, Setyo masih belum memastikan jika benda tersebut adalah bom.

"Mercon saja kalau ditutup pakai kaleng, meledak. Kalengnya bisa pecah mengenai bisa luka-luka, apalagi ini dikasih baut-baut yang fungsinya untuk menyerang kayak peluru," kata Setyo.

Selain itu, pada ransel yang ditinggalkan pelaku didapati juga sejumlah benda di antaranya Pertamax. Sebelumnya, aksi penyerangan kantor polisi kembali terjadi. Kali ini peristiwa teror itu menyerang Markas Kepolisian Sektor Bontoala, Sulawesi Selatan sekitar pukul 03.45 WIB pada Senin (1/1) dini hari.

Kejadian tersebut mengakibatkan dua anggota polisi mengalami luka-luka. Kapolsek Bontoala Kompol Rafiuddin dan Brigadir Polisi Junisyam mengalami luka yang diakibatkan oleh proyektil ledakan yang diduga sebagai bom molotov.

Kejadian tersebut terjadi ketika anggota Polsek Bontoala melakukan pengaman malam tahun baru. Para anggota yang berjaga di depan Mapolsek mendengar suara ledakan dari belakang Mapolsek Bontoala. Para petugas menduga, pelaku penyerangan tersebut datang dari belakang Mapolsek Bontoala. Sayangnya, pelaku tersebut berhasil melarikan diri dari kejaran petugas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement