Jumat 29 Dec 2017 17:27 WIB

HNW: Tidak Perlu Cara 'Kotor' untuk Menang di Pilkada Jabar

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Hidayat Nur Wahid (HNW)
Foto: Republika/Rahma Sulistya
Hidayat Nur Wahid (HNW)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kontestasi Pemilihan Gubernur Jawa 2018 dinilai akan berlangsung sengit. Lantaran poros-poros koalisi yang terbentuk hingga saat ini menyajikan calon-calon bervariasi.

Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid berharap persaingan dalam Pilgub 2019 berlangsung secara sehat. Ia juga menegaskan, partainya yang sudah pasti mendukung Sudrajat-Ahmad Syaikhu bersama dengan Gerindra dan PAN, tidak akan menggunakan cara-cara yang tidak sehat.

"Kalau kami sih tidak menggunakan itu. Kami sudah menjelaskan bahwa kita, PKS dan kawan kita gerindra dan PAN yah, kita maju mencalonkan calon yang betul-betul mempunyai keunggulan," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Jumat (28/12).

Menurutnya, kedua calon yang didukung tersebut mempunyai keunggulan baik dari latar belakang profesi maupun pengalaman. Karenanya perpaduan keduanya menjadi keyakinan koalisi tiga parpol untuk memenangkan Sudrajat-Syaikhu.

"Kami memilih Sudrajat dan Syaikhu karena dia mempunyai keunggulan keunggulan yang wajar untuk dipadukan keahlian masing masing maupun latar belakang profesinya dan politiknya, kesukuannya. Dimana satu sunda kawasan Sumedang satu cirebon, dan yang satu berlatarbelakang militer dan satu berlatar belakang sipil dan sesorang akuntan," jelasnya.

Karenanya, tanpa harus menggunakan cara-cara yang tidak lazim. Ia pun berharap hal itu dilakukan partai partai dan calon yang berkontestasi di Pilkada. "Jadi secara prinsip kami menegaskan bahwa siapapun jangan menggunakan isu sara. Mari lakukan berpilkada yang betul betul menjadi lebih baik 2017, untuk menyongnsong 2019. seluruh capaian kita nggak tiba tiba.  Dia adalah akumulasi dari lain," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement