REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua DPD Golkar Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi membenarkan telah ada kesepakatan dengan Deddy Mizwar mengenai posisi calon gubernur dan calon wakil gubernur untuk di Pilgub Jabar 2018. Menurutnya, saat ini masing-masing partai tinggal membuat surat rekomendasi resmi terkait pasangan tersebut.
Namun, kesepahaman tersebut belum dibuat tertulis. "Karena kalau tertulis harus kesepakatan partai-partai. Kalau institusi harus ada kajian lebih lanjut," ujar Dedi saat ditemui di Hotel Aston, Kota Bandung, Jumat (29/12).
Namun, sama seperti Deddy Mizwar, Bupati Purwakarta ini belum mau membocorkan siapa sosok yang menjadi kandidat calon gubernurnya. "Sudah ada kesepakatannya tinggal menulis. Tapi kita tidak bicara dulu. Yang penting saya dan Pak Deddy Mizwar sudah saling memahami," katanya.
Walaupun tidak secara tegas menyatakan, namun Dedi mengisyaratkan rela bila dijadikan pendampingnya Deddy Mizwar. Karena yang paling penting adalah sama-sama bekerja. Untuk bicara persoalan posisi, ia tidak mau melakukan perdebatan tentang posisi. "Karena bagi saya kekuasan itu bukan pada posisinya. Tapi pada kemampuan kita bekerja. Saya ini adalah pekerja dan ingin tetap bekerja," katanya.
Dedi mengatakan, akan tetap setia berpasangan dengan Deddy Mizwar untuk maju bertarung dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut. "Saya berketetapan hati untuk terus dengan pasangan ini," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Partai Golkar dan Partai Demokrat sepakat berkoalisi di Pilgub Jabar dengan mengusung Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi. Tapi belum diketahui siapa yang akan menjadi bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur dari kedua tokoh tersebut.